Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kejutan Hari Lebaran di Ruang Perawatan

8 Juni 2018   04:36 Diperbarui: 8 Juni 2018   04:48 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak jadi mainan di teras masjid (Sumber: dokumen pribadi)

Hari Raya Idul Fitri atau Hari Raya Lebaran adalah Hari Kemenangan setiap umat Islam setelah sebulan berpuasa. Hari Lebaran adalah hari kebahagiaan untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan. Rasa suka cita akan terpancar pada setiap insan yang merayakan kemenangan.

Dan, hal yang paling menarik adalah setiap orang akan  mendapatkan hal spesial di Hari Lebaran. Baik mendapatkan kado istimewa dari sang pacar atau hadiah istimewa dari orang tua. Bahkan, ada kado istimewa bahwa sang pujaan hati melamar di Hari Lebaran. Semua akan merayakan rasa suka cita yang bisa dirasakan umat Islam dalam merayakan kemenangan.

Tahun 2017 lalu, kami sekeluarga bersilaturahmi ke Kota Solo (keluarga besar dari Istri) dan ke Kota Klaten (keluarga besar dari istri kakak ipar/kakaknya isti saya). Tambahan keluarga besar yang selalu memberikan kebahagiaan di Hari Lebaran.

Setelah keluarga saya bersiltaturahmi di Kota Solo maka kami pun meluncur untuk berkunjung ke beberapa keluarga di Kota Klaten. Dan, perayaan kemenangan Hari Lebaran pastilah diadakan dengan suka cita di rumah. 

Namun, kami mendapatkan kejutan informasi bahwa mobil yang kami tumpangi harus berbelok arah tempat perayaan kebahagiaan. Ya, kami tidak menyangka bahwa orang tua (bapak) dari istri kakak ipar saya harus dirawat intensif di Rumah Sakit Umum (RSU) Soeradji Tirtonegoro Klaten.

Serangan gejala stroke secara mendadak membuatnya harus dirawat dan dioperasi mendadak di rumah sakit. Dengan terpaksa, keluarga kami harus merayakan suka cita di rumah sakit. Kami harus bergantian untuk membesuk bapak.  Apalagi, keesokan harinya akan diadakan operasi  besar untuk mengatasi penyakit yang dideritanya. Rasa suka cita yang ingin kami rayakan pupus sudah. Kami harus menginap di rumah sakit untuk  memastikan tidak ada hal yang terjadi terlalu jauh.

Membesuk di ruang perawatan rumah sakit merupakan kejutan dan hadiah terindah yang diberikan oleh Allah SWT untuk merayakan hari Lebaran kala itu. Padahal, seperti biasanya kami hanya sehari bersilaturahmi di Kota Klaten dengan perasaan gembira. Tetapi, kami justru diliputi perasaan "galau" menunggu operasi keesokan harinya.

Masjid yang berada di kawasan RSU Klaten (Sumber: dokumen prbadi)
Masjid yang berada di kawasan RSU Klaten (Sumber: dokumen prbadi)
Masjid yang berada rumah sakit menjadi tempat terindah untuk melepaskan rasa lelah dan gundah gulana atas kondisi tersebut. Anak -- anak pun diungsikan di Masjid karena dilarang memasuki kawasan perawatan. Saya pun harus ekstra untuk menjaga anak-anak tersebut.

Setiap anggota keluarga yang hadir membesuk diliputi rasa khawatir. Kami bukan lagi merayakan suasana Hari Lebaran, tetapi harapan besar agar kondisi bapak baik-baik saja untuk menghadapi operasi selanjutnya. Kami tidak lagi memperoleh hadiah istimewa di Hari Lebaran layaknya orang -orang yang diliputi rasa bahagia. Setiap saat, kami memendam rasa was-was terhadap anggota keluarga besar kami yang dirawat intensif di rumah sakit.

Anak-anak jadi mainan di teras masjid (Sumber: dokumen pribadi)
Anak-anak jadi mainan di teras masjid (Sumber: dokumen pribadi)
Kami memahami betul bahwa kesehatan lebih utama dari perayaan Hari Lebaran. Kesembuhan dan keberhasilan operasi jutru akan menjadi hadiah terindah untuk merayakan Hari Lebaran berikutnya. Dan, Allah SWT Maha Adil terhadap hamba-hambanya yang pasrah dan berserah diri atas musibah yang dialaminya.

Setelah melewati operasi yang intensif maka kesembuhan bapak pun bisa diwujudkan. Insya Allah, Hari Raya Lebaran kali ini kami bisa merayakan senyuman manis di Hari Lebaran nanti layaknya orang-orang yang bisa bersuka cita. Ketika tahun lalu keluarga kami mendapatkan hadiah terindah dengan membesuk di rumah sakit, maka Hari Lebaran tahun ini berpeluang besar bisa merayakannya di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun