Mohon tunggu...
Carlo SuryaRespati
Carlo SuryaRespati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Kesopanan dan Toleransi Menjadikan Kita Orang yang Manusiawi

15 September 2022   20:00 Diperbarui: 16 September 2022   15:58 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.goodnewsfromindonesia.id

Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan keunikan dan keragaman budayanya. Budaya tidak pernah lepas dari kehidupan manusia karena budaya selalu berdampingan dalam kehidupan kita sehari-hari. Budaya diwariskan dari kakek-nenek moyang kita secara turun menurun, dan kita diwajibkan untuk mewariskannya kepada anak cucu kita kelak nanti.

Keluarga merupakan wadah awal untuk belajar maupun menyebarkan suatu budaya. Di dalam buku Communication Between Cultures karya Samovar mengatakan bahwa wadah yang memiliki peranan terpenting dalam komunikasi antar budaya dan pengajaran tentang sebuah budaya adalah Keluarga. The Deep Structure of Culture adalah suatu pandangan dari struktur terdalam bahwa seluruh budaya menjadi unik, serta menjelaskan mengapa dan bagaimana tindakan budaya diterapkan sehingga individu lain sulit memahaminya. (Samovar, 2017).

Fungsi dalam keluarga ada berbagai macam, antara lain fungsi reproduksi untuk melestarikan dan melahirkan generasi penerus yang berkualitas, fungsi sosial dengan tujuan supaya anggota keluarga mampu mempelajari cara bersosialisasi serta berkomunikasi dengan orang lain, fungsi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan pokok atau hidup, fungsi identitas sebagai penanda diri seseorang, fungsi nilai dan agama sebagai penentu batas perbuatan seseorang serta menganut keyakinan dan agama tanpa mengabaikan toleransi beragama, fungsi komunikasi yang bertujuan agar mampu memahami diri sendiri maupun orang lain.

Budaya yang diwariskan oleh orang tua saya kepada saya adalah budaya kesopanan. Karena saya terlahir dari suku Jawa dan suku Jawa sangat lekat dengan budaya kesopanannya. Orang tua saya mengajarkan mengenai tata krama seperti saat saya bertemu dengan orang diharuskan untuk menyapa, mengucapkan terimakasih atau maturnuwun saat kita diberi bantuan dari orang lain, kemudian mengucapkan permisi atau nuwun sewu saat kita hendak melewati orang yang lebih tua dari pada kita.

Sumber: www.hipwee.com
Sumber: www.hipwee.com

Selain itu Orang tua saya juga mengajarkan budaya toleransi, budaya ini mengajarkan saya untuk saling menghormati dan mengasihi sesama baik yang berbeda suku, ras, dan agama. Tidak hanya itu orang tua saya mengajarkan untuk selalu menolong orang lain yang sedang membutuhkan, serta selalu bersyukur dengan apa yang saya miliki sekarang. 

Budaya Kesopanan dan Toleransi yang sudah saya tanamkan sejak kecil, inilah yang selalu saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari saya. Semakin bertumbuh dewasa  saya sadar bahwa hidup di Dunia ini tidak selalu berhubungan dengan materi tetapi yang lebih penting adalah cinta kasih dan rasa bersyukur atas kehidupan yang pernah kita alami.

Tetapi ada juga budaya yang tidak diajarkan oleh orang tua saya yaitu adat atau ningrat, misalnya berjalan mendekati orang tua dengan cara jongkok sambil jalan/merangkak kemudian tidak boleh makan sebelum yang dituakan makan terlebih dahulu. Mengapa orang tua saya tidak mengajarkan seperti itu, alasannya untuk dilaksanakan di era sekarang kurang cocok untuk diterapkan karena sikap tersebut masih bisa dibenahi dengan cara-cara yang lebih manusiawi. Mungkin faktor ajaran Budaya kesopanan dan toleransi itulah orang tua saya mengajarkan bagaimana memanusiakan manusia.

Saya yakin bahwa setiap keluarga memiliki cara mereka masing-masing dalam menyebarkan budaya mereka. tetapi satu hal yang sama adalah mengajarkan kebaikan. Inilah yang menjadikan budaya semakin banyak dan unik. Dari dulu hingga sekarang Keluarga memegang peranan terpenting dalam penyebaran budaya. Karena kita lahir, tumbuh, dan berkembang dari keluarga kita masing-masing.

Pentingnya menumbuhkan rasa kesadaran untuk melestarikan budaya Indonesia. Sebab Indonesia terbentuk tidak hanya oleh satu budaya melainkan berbagai budaya, itulah yang menciptakan Indonesia terkenal dengan keragaman dan keunikan budayanya. Oleh karena itu mari kita semua melestarikan budaya Indonesia yang telah diwariskan oleh leluhur kita.

Daftar Pustaka
Samovar, L., Porter, Richard., McDaniel, Edwin R. dan Roy, Carolyn S. (2017). Communication Between Cultures. Cengage Learning.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun