Mohon tunggu...
Yeni Kurniatin
Yeni Kurniatin Mohon Tunggu... Administrasi - if love is chemistry so i must be a science freaks

Ordinary creature made from flesh and blood with demon and angel inside. Contact: bioeti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjaga Kewarasan Pikiran dan Perasaan Selama Masa Pandemi

10 Mei 2020   11:11 Diperbarui: 10 Mei 2020   11:26 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anjuran tidak membeli berlebihan. Dokumentasi Pribadi

Di awal masa pandemi, setelah menonton Pak Jubir, Bapak teriak-teriak “Keueung! Keueung!”  

Besoknya bapak meminta saya untuk membeli bahan makan pokok dalam jumlah besar. Permintaannya membuat saya ngahuleng, mengingat sisa saldo saya tidak mampu menyokong keinginan bapak. Saya tidak mengerti bagaimana bapak bisa menafsirkan demikian, padahal Pak Jubir mengingatkan untuk tidak menimbun. Pemerintah sudah menjamin dengan berbagai program agar pasokan kebutuhan pokok tetap ada dan Makroprudensial aman terjaga.

Rupanya selain mamantau laporan langsung Pak Jubir,  Bapak mendapat berita telah terjadi antrian-antrian panjang pembelian bahan makanan pokok selain masker dan hand sanitizer di beberapa super market. Ada isu beberapa barang pokok sudah langka di pasaran. Beras habis, distok orang-orang. Harga bawang merah sudah naik, gula pasir susah dicari. Itu baru bulan April, bagaimana bulan berikutnya?

Jika semua masyarakat menanggapi seperti Bapak, tentu akan terjadi kepanikan. Barang-barang akan makin sulit di dapat. Harga naik drastis. Kepanikan pembelian besar-besaran ini sungguh merugikan, dan dapat mempengaruhi stabilitas sistem keuangan (SSK). Untungnya keinginan bapak untuk menimbun bisa diredam. Hingga saat ini barang-barang yang diperkirakan Bapak akan menghilang di pasaran tidak terbukti. Bahkan masker dan hand sanitizer yang diawal sempat menjadi bahan keributan sekarang sudah tersedia kembali. 

Agar kita cerdas berperilaku demi kewarasan. Saya melakukan dua langkah kecil sederhana. Menurut saya, dua langkah ini bisa dilakukan oleh semua orang. Yakni:

  • Menyeleksi berita.

Beberapa kerabat dan teman melakukan tindakan merugikan seperti melakukan panic buying, bahkan ada yang memanfaatkan situasi dengan melakukan pembelian besar-besaran terhadap satu barang. Dengan harapan dapat dijual kembali dengan harga tinggi di saat kebutuhan pada barang itu tinggi. Membuat ramuan-ramuan penangkal covid-19 dengan bahan yang tidak relevan, menyudutkan pihak tertentu dalam penanganan covid-19 hingga menimbulkan perselisihan dan lain sebagainnya.  Berdasarkan sebaran di WAG yang bersumber “grup sebelah” atau “grup tetangga” semata. Sebaran tersebut hanya menguras emosi dan cenderung memberikan efek negatif. Menimbulkan perasaan benci, takut dan akhirnya berujung panik.

Agar tidak menimbulkan kepanikan, penting bagi kita untuk mencari keabsahan suatu berita. Indikasi paling umum dari sebuah berita HOAX  selain menyebutkan sumber dari grup “sebelah” atau “tetangga” adalah jika sebaran tersebut mengandung kalimat “STOP! Jangan  berhenti di kamu,” “Viralkan,” dan lain-lain.  Oleh karenanya demi kewarasan,  berita yang diperkenankan di rumah mengenai Covid hanya berasal dari Pak Jubir yang muncul setiap bada’ ashar.  

  • Melakukan kegiatan menyenangkan hindari perseteruan.

Terlalu lama di rumah memang menjemukan.  Tetapi banyak hal yang bisa dilakukan. Misalnya berolahraga atau melakukan hobi. Di rumah kami, selain berolahraga, dalam beberapa tahun terakhir kami belajar bertani. Baik secara hidroponik maupun konvensional.

Memanfaatkan Samping jemuran untuk menanam kangkung. Dokumentasi Pribadi
Memanfaatkan Samping jemuran untuk menanam kangkung. Dokumentasi Pribadi

Dengan menfaatkan lahah-lahan kosong yang ada di rumah, kami menanam kangkung, sawi, kelor, tomat cherry, terong. Hasil panen tak seberapa ini sangat menolong kami di masa sulit. Ketika pasokan vitamin C sulit di dapat, kami punya daun kelor dan tomat cherry sebagai sumber vitamin C. Sayuran-sayuran itu pun membantu kami untuk berhemat.  Murah-meriah, mengenyangkan dan menyehatkan.

Daun Kelor sumber Vitamin C. Dokumentasi Pribadi
Daun Kelor sumber Vitamin C. Dokumentasi Pribadi

Nikmati hobi dan jauhi perseteruan. Ada beberapa diantara kita yang menolak untuk beribadah di rumah, apalagi saat ini bulan puasa. Bijaknya kedua pihak. Baik yang menolak maupun menerima anjuran tersebut tidak menjadikan perselisihan yang berujung keributan. Ajakan atau anjuran jangan menjadi ejekan lalu berubah jadi penghakiman.

Lupakan sejenak dengan media sosial. Social distancing tidak hanya dalam bentuk luring, perlakukan juga dalam bentuk daring. Berikan batasan untuk penggunaan media sosial. Jangan mengindahkan cuitan atau unggahan di media sosial yang bersifat provokatif. Hindari memberikan komentar atau menanggapi hal-hal yang bisa membuat badan dan pikiran kita jadi negatif.

Jiwa raga lebih tenang. Sistem imun dalam tubuh kita pun akan lebih kuat.

Oh Ya, selain dua langkah diatas tentunya kita harus senantiasa bersyukur karena masih bisa diberikan kekuatan untuk melawan pandemi. Semoga di hari kemenangan yang akan tiba dalam beberapa hari ini, pandemi sudah berakhir. Dan kita keluar sebagai pemenang melawan Covid-19.

Aamiin.


Hariwang = Khawatir (Bhs. Sunda)

Keueung = Mencekam (Bhs. Sunda)

Ngahuleng = bisa diartikan hang kalau komputer mah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun