Mohon tunggu...
CARISSA PUTRI SETYA
CARISSA PUTRI SETYA Mohon Tunggu... IAIN PONOROGO

Saya seorang mahasiswa yang mulai menulis tentang apa yang saya tau.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Pendiam dan Anak Penuh Energi: Semua Perlu Ruang Bercerita

1 Mei 2025   17:29 Diperbarui: 1 Mei 2025   17:29 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar Guru dan Tulisan (Sumber: Pribadi))

Setiap anak memiliki tipe karakter yang unik. Ada anak yang pendiam, mereka lebih suka memperhatikan dan menyimpan perasaan sendiri. Ada juga anak yang penuh energi, mereka cenderung tidak bisa diam, suka berbicara, suka bereksplorasi, ekspresif, senang mencari perhatian, penuh rasa ingin tau, dan kadang bikin teman-temannya kesal.

Sering kali, dua tipe karakter seperti ini dianggap "anak yang bermasalah". Anak yang pendiam dibilang tidak memiliki rasa percaya diri dan sulit bersosialisasi. Anak yang penuh energi dibilang rusuh dan suka mengganggu temannya. Padahal, sebenarnya mereka hanya memiliki perbedaan dalam mengekspresikan diri, bukan bermasalah.

Maka, di sinilah peran Bimbingan dan Konseling untuk anak-anak dengan perbedaan tipe karakter ini. Bimbingan dan konseling bukanlah ruang interogasi bagi anak-anak, tetapi ruang yang aman dan nyaman untuk anak-anak agar bisa menyampaikan isi hatinya dengan berbicara tentang apapun tanpa rasa takut. Cara untuk menjalin kedekatan dengan anak-anak juga berbeda, tergantung bagaimana karakter anak tersebut. Lalu, bagaimana cara menjangkau hati mereka?

1. Untuk anak yang pendiam dapat dengan memberikan pertanyaan yang terbuka dan ringan misalnya, dengan menghindari pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan "Iya" atau "Tidak". Tanyakan hal-hal seperti, "Apa yang membuat kamu senang ketika di sekolah?". Tujuannya untuk memberikan mereka ruang berekspresi dan pelan-pelan bisa bercerita sehingga dapat membantu mereka untuk mengenali bagaimana perasaannya.


2. Untuk anak yang penuh energi dapat dengan komunikasi yang ekspresif misalnya, berikan pertanyaan dengan nada dan ekspresi yang menunjukkan antusiasme untuk menarik perhatiannya. Biasanya anak yang penuh energi mudah teralihkan fokusnya, maka alihkan fokus anak dengan menunjukkan nada dan ekspresi yang menyenangkan sehingga mereka juga dapat bercerita bagaimana mereka menyalurkan semangatnya dan dapat mengarahkannya ke hal yang positif.

Dengan memberikan mereka ruang untuk bercerita, maka anak akan belajar untuk mengenali dirinya sendiri. Sebenarnya, baik anak yang pendiam maupun anak yang penuh energi, mereka semua ingin dimengerti dan didengar hanya saja dengan cara yang berbeda. Biarkan anak-anak tumbuh dengan karakternya, asalkan mereka tetap dibimbing dengan nilai-nilai yang baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun