Mohon tunggu...
CARISSA PUTRI SETYA
CARISSA PUTRI SETYA Mohon Tunggu... IAIN PONOROGO

Saya seorang mahasiswa yang mulai menulis tentang apa yang saya tau.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Orang Tua Dalam Membentuk Rasa Percaya Diri Anak

31 Maret 2025   22:38 Diperbarui: 31 Maret 2025   22:38 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Orang tua merupakan tempat ternyaman bagi anak, tempat yang seharusnya dapat memastikan bahwa anak memiliki rasa aman dan nyaman ketika berada didekatnya. Dengan adanya rasa aman dan nyaman akan membuat anak percaya sepenuhnya kepada orang tua, dan disini peran orang tua akan sangat mempengaruhi bagaimana anak terbentuk terutama pada mental anak yang masih dalam proses mencari jati dirinya. 

Tingkat kepercayaan diri yang saat ini sedang dibentuk oleh orang tua dapat menjadi kunci bagaimana anak akan tumbuh ke depannya, hal itu dapat dilihat disekitar dari beberapa orang remaja atau dewasa yang memiliki rasa percaya diri yang berbeda-beda. Rasa percaya diri ini berbeda salah satunya tergantung pada bagaimana orang tua membentuk rasa percaya diri itu kepadanya, orang tua yang membentuknya dengan prinsip "anakku harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi" atau orang tua yang membiarkan anaknya tanpa memiliki prinsip "membentuk tingkat rasa percaya diri anak itu penting" maka anak akan tumbuh berdasarkan pada apa yang diterapkan oleh 2 orang tua tersebut. Bagaimana membentuk rasa percaya diri anak tergantung juga bagaimana  cara masing-masing dari orang tua, cara yang positif tentu menghasilkan sesuatu yang positif juga dalam membentuk rasa percaya diri anak.

Memberikan Pujian Tulus 

Jika seorang anak diberi pujian tulus dari hati, tentu saja itu membuat anak menjadi lebih "berarti" dan seperti memiliki tempat penerimaan. Sebuah pujian sebenarnya sangat berpengaruh dalam membentuk rasa percaya diri anak, karena anak akan merasa bahwa yang dilakukan merupakan sebuah hal yang luar biasa sehingga anak merasa berhasil dengan pujian tulus tersebut. Sebenarnya orang tua tidak perlu menunggu suatu hal apa yang dilakukan anak jika ingin memberikan pujian, dengan pujian fisik pun anak akan merasa percaya bahwa dirinya spesial, diakui, dihargai dan nyaman oleh dirinya sendiri. Namun, perlu digaris bawahi bahwa pujian fisik yang dilakukan dengan cara yang kurang tepat akan membuat anak menjadi minder. Oleh karena itu, pentingnya sebuah pujian dilakukan orang tua dengan seimbang kepada anak. 

Mendukung dalam Pengembangan Kemampuan

Kemampuan pada anak perlu untuk dikembangkan sejauh batas kesanggupan anak tanpa perlu dengan membatasi anak yang berlebihan, biarkan anak mengembangkannya dengan sepenuh hatinya. Peran orang tua disini mendukung anak dalam pengembangan kemampuan tersebut, dengan dukungan yang positif tentu saja membuat anak semakin yakin pada dirinya sendiri bahwa dirinya layak untuk memiliki kemampuan tersebut. Dengan begitu, rasa percaya diri anak akan meningkat seiring dengan pengembangan kemampuan yang sedang dilalui anak. 

Mendorong dalam Mencoba Hal Baru

Peran orang tua disini cukup penting agar anak mencoba hal baru, karena orang tua dapat menjadi sumber motivasi bagi anak untuk melawan rasa takut dan rasa ragu dalam diri anak ketika menghadapi situasi-situasi yang baru.  Ketika anak berada di situasi sedang  mengalami kegagalan, maka disini orang tua dapat membantu anak untuk menghadapi kesulitan. Orang tua dapat membantu anak dengan keyakinan bahwa kegagalan merupakan bagian dari proses belajar serta anak membantu anak agar tidak menyesal untuk terus mencoba hal baru seluas mungkin. Dengan begitu, maka anak mendapatkan rasa kepercayaan dirinya dan tidak takut untuk mencoba hal-hal baru lainnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun