Mohon tunggu...
Carissa Putri Ambarwati
Carissa Putri Ambarwati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Saya seorang mahasiswa dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon, jurusan Sejarah Peradaban Islam.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyusuri Budaya Batik Cirebon

5 Mei 2024   21:35 Diperbarui: 5 Mei 2024   21:43 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa yang tidak tahu dengan salah satu budaya Cirebon ini? Pasti kalian sudah sangat mengetahuinya. Batik merupakan salah satu budaya Cirebon yang masih berkembang pesat hingga saat ini.

Kali ini saya berkunjung ke salah satu tempat produksi batik yang ada di Cirebon yaitu Batik Hilma cabang Kalibaru. Batik Hilma memiliki 4 cabang yaitu di Panembahan, Kalibaru, Kalitengah dan Trusmi. Sedikit saya bercerita tentang sejarah dari Batik Hilma menurut dari hasil wawancara dengan Bapak Bukhori (pemegang cabang Kalibaru), “Batik Hilma didirikan sekitar tahun 1999 oleh Bapak H. Artita dan Ibu Hj. Enti, sekarang Batik tersebut sudah dipegang oleh Bapak H. Sofyan yang merupakan putra dari H. Artita dan Hj. Enti.”

Disana saya dapat melihat berbagai motif batik yang sangat bagus, setiap pekerja disana mengerjakan berbeda-beda motif. Batik Hilma tidak hanya menjual hasil Batiknya di Indonesia saja tetapi sudah meng-eskport hasil batiknya sampai di Malaysia dan Singapura, bahkan yang menjadi langganan tetap mereka adalah Negara Malaysia.

“Kalibaru adalah cabang kedua dari Panembahan, H. Sofyan buka cabang disini karena target pesanan yang semakin banyak dari Malaysia. Dalam 1 bulan itu target pesanan dari sana sekitar 6.000, kain Batik tapi motifnya berbeda-beda salah satunya yaitu mega mendung,” kata Bapak Bukhori.

Batik Hilma hanya memproduksi kain batik saja, tidak sampai dibuat pakaian. Jika kalian tertarik dan minat untuk membeli dari hasil produksi Batik Hilma, harga perkainnya di bandrol dengan harga Rp140.000. Menurut saya untuk harga segitu sangat terjangkau, karena jika melihat dari tahapan-tahapan pembuatan batiknya yang memerlukan tenaga manusia dan motif dari Batik Hilma pun bermacam-macam, oleh karena itu para pelanggan pun tidak bosan dengan motifnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun