Posisi jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang masih kosong akibat di tinggalkan Sandiaga, masih menjadi misteri diantara partai pendukungnya. Sebab kedua partai yang mendukung tersebut, PKS dan Gerindra, hingga saat ini belum sepakat dan mengajukan nama yang akan dibawa ke DPRD DKI Jakarta.
Sebelumnya PKS sudah mengirimkan dua nama yang berasal dari kader internal PKS sendiri, sehingga siapapun yang akan di pilih oleh DPRD DKI Jakarta, maka tetap muncul nama dari PKS untuk mengantikan posisi Sandiaga menjadi Wakil Gubernur.
Sayangnya, keinginan partai PKS tersebut mungkin saja tidak sejalan dengan keinginan Gerindra DKI Jakarta, yang menginginkan Taufik untuk maju juga dalam perebutan posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Dilansir media berita (30/10/2018), Sikap Gerindra yang terlihat enggan memberikan kursi secara gratis tersebut, akhirnya menimbulkan kekesalan bagi partai PKS. Belum lama ini, melalui Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi memberikan pernyataan atas sikap Gerindra yang masih menginginkan jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Dalam keterangannya kepada media, Suhaimi memberikan ultimatum kepada Gerindra untuk memahami jabatan Wagub sebagai komitmen antara Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketum Gerindra Prabowo. Dirinya menyebutkan bahwa posisi wagub tersebut seharusnya di berikan kepada kader PKS.
Lebih lanjut, Suhaimi juga mengancam akan mematikan mesin partai PKS untuk Pilpres 2019 jika Gerindra tidak memberikan posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta kepada PKS.
