Mohon tunggu...
Fadillah Ichsan
Fadillah Ichsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Cinta Damai

Mahasiswa/Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia Harus Belajar dari China, Ini Alasannya

7 Mei 2021   20:45 Diperbarui: 7 Mei 2021   21:15 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa, China telah memulai ekspansi perekonomian negara mereka selama puluhan tahun. Diperkirakan China akan menjadi penguasa perekonomian dunia dia tahun 2035. Bank of America menyatakan bahwa China saat ini sudah berada di jalur yang tepat untuk meningkatkan perekonomiannya dua kali lipat. Data menunjukkan perekonomian di negara China terus mengalami pertumbuhan meski saat ini dalam situasi kacau dikarenakan Covid19. Hal ini desebutkan oleh IMF yang menyatakan bahwa perekonomian China masih meningkat sejalan dengan AS yang justru berkontraksi. 

Melihat kebelakang, China telah menjadi anggota dalam organisasi perdagangan dunia sejak tahun 2002 silam. China menerapkan sistem baru untuk menekan pendapatan per kapita dan sistem manajemen baru untuk meningkatkan produktivitas. Hukum investasi yang direnggangkan untuk menarik modal asing. Hasilnya PDB dengan populasi 1,25 miliar orang dan PDB $3800 per kapita. Berikut merupakan aspek yang mempengaruhi pertumbuhan perekonomian China. 

1. Ketersediaan tenaga kerja yang sangat besar berdasarkan jumlah populasi penduduk. 

2. Etos kerja di China sangat baik. 

3. Dapat menghasilkan produk sendiri tanpa bergantung dengan impor dari negara asing. 

4. Tenaga kerja dan riset yang dapat menjangkau pasar global (termasuk Indonesia). 

5. Hubungan perekonomian antarnegara yang kuat sehingga memiliki ‘trust’ yang menjadi kekuatan China untuk menguasai perekonomian global. 

6. Sumber daya alam dan manusia terkelola dengan sangat baik. 

China – Indonesia

Hubungan bilateral antara China dan Indonesia sebenarnya sudah berlangsung sejak dahulu. Bahkan disaat era kerajaan majapahit hingga sampai era modern. Indonesia memiliki jalur maritim yang termasuk kedalam jalur sutra. Indonesia kaya akan sumber daya alam dari rempah rempah hingga bahan baku yang sangat berharga bagi negara-negara industri seperti China. Keduanya sama-sama berada di dalam organisasi APEC dan ekonomi utama dari G-20. Selain SDA yang sangat melimpah, Indonesia juga memiliki penduduk terbesar sehingga sangat menjadi potensi besar bagi China untuk menargetkan produk mereka ke dalam pasar Indonesia. Oleh karena itu hubungan bilateral antar keduanya sangat dekat. 

Perdagangan barang dan jasa akan mempererat hubungan perdagangan antar bangsa. Perdagangan internasional pada saat ini secara tidak langsung mendorong terjadinya globalisasi. Hal ini ditandai dengan berkembangnya sistem inovasi teknologi informasi, perdagangan, reformasi politik, transnasionalisasi sistem keuangan, dan investasi. Ini merupakan modal yang penting bagi suatu negara untuk menarik investor masuk ke dalam untuk investasi di negaranya. Hubungan ini perlu didukung dengan situasi politik yang kondusif dan lingkungan bisnis yang kompetitif di dalam sebuah negara, maka bukan tidak mungkin perkembangan ekonomi negara tersebut akan tumbuh semakin cepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun