Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pencemaran Sungai Lebih Berbahaya dari "Pencemaran Nama Baik"

27 Juli 2021   13:09 Diperbarui: 27 Juli 2021   13:39 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai. Foto: Unsplash

Begitu pula di Palembang, bagaimana sungai Musi yang lebar dan panjang itu menjadi tol air bagi perjalanan warga. Dari sungai pundi-pundi rupiah dihasilkan. Pun sama di daerah lain di Indonesia. Antara sungai dan masyarakat tak dapat dipisahkan.

Namun begitu sungguh sangat mencengangkan, berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) didapati sebanyak 46 persen sungai di Indonesia berada dalam kondisi tercemar berat, 32 persen tercemar sedang berat, 14 persen tercemar sedang, dan 8 persen tercemar ringan. Adakah sungai yang tidak tercemar?

Kondisi ini sangat memprihatikan kita semua. Ternyata manusia Indonesia selama ini sangat tidak menghargai keberadaan sungai yang memberinya kehidupan. Ini sebuah situasi darurat, lebih darurat dari pandemi Covid-19.

Sungai-sungai yang indah yang dulunya menjadi salah satu pesona alam Indonesia kini berubah menjadi monster seperti seekor ular raksasa yang mengerikan. Liku-liku sungai tampak bagai tubuh anaconda raksasa yang penuh dengan sampah dan limbah.

Menyedihkan dan miris sekali menyaksikan ulah tangan-tangan jahil yang dengan sangat mudahnya mengubah sungai yang eksotis menjadi tong sampah terpanjang di dunia. Bukankah ini bentuk sikap tidak bersyukur?

Fakta itu Anda tidak perlu jauh-jauh untuk meneliti hingga ke pelosok. Anda cukup survei di Jakarta saja, maka sangat mudah ditemukan sungai yang penuhi dengan sampah, air kotor, dan menimbulkan bau tidak sedap. Misalnya sungai Citarum.

Melihat dampak buruk yang ditimbulkan oleh polusi dan pencemaran sungai akibat ulah manusia dan industri, pemerintah sudah seharusnya melakukan tindakan tegas. Langkah penegakan hukum sudah layak untuk dijalankan secara total.

Sebab sungai yang sudah tercemar bukan hanya membayakan bagi ikan-ikan yang ada didalamnya, tetapi juga dapat membunuh jutaan jiwa makhluk lainnya bila limbah beracun dari pabrik-pabrik terus dibiarkan begitu saja memenuhi air sungai.

Karena itu saya sebut pencemaran sungai lebih berbahaya dari pencemaran nama baik. Pencemaran nama baik hanya akan mencoreng individu atau katakanlah sebuah keluarga, dan itupun akan hilang dengan sendirinya seiring masa.

Akan tetapi pencemaran sungai akan merugikan jutaan jiwa dan nyawa bahkan akan terus ada sepanjang masa bila tidak ada upaya untuk menghentikannya.

Sungguh sangat mengerikan apabila dalam jangka panjang tidak ada kesadaran dan kepedulian seluruh komponen bangsa untuk menjaga dan merawat sungai dari kotoran sampah dan pencemaran limbah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun