Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Pergerakan Sandiaga Uno Semakin Lincah dan Gesit

23 Desember 2018   11:36 Diperbarui: 26 Desember 2018   06:23 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(regional.kompas.com)

Siapa sangka seorang anak muda yang minim pengalaman politik, belum pernah menjadi Wali Kota, tidak pernah menjadi anggota DPR, dan hanya kurang satu tahun menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Anies Baswedan, ternyata sangat lihai dan apik memainkan kampanye taktis selama masa kampanye Pilpres 2019.

Pergerakannya terlihat sangat powerful menjangkau titik sentral masyarakat dan kantong-kantong suara pendukungnya. Mampu mengunjungi begitu banyak daerah bahkan dapat mengimbangi gesitnya Jokowi. Jika Jokowi mendompleng jadwal kunjungan kerja, namun Sandiaga Uno bebas merdeka memilih jadwal kapan saja.

Kehadiran Sandiaga Uno pun kini mendapatkan sambutan antusias para warga. Baik di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa. Kalangan yang disasar pun sangat heterogen dan bervariasi. Mulai dari usia tua, muda, remaja, hingga para lansia tidak luput dari sapaan Sandiaga Uno.

Dipadu dengan atribut gaya, penampilan dan tutur bahasa yang sopan, khas suara rakyat, dan tidak menggunakan istilah canggih-canggih di depan masyarakat awam, telah membuat Sandiaga Uno kian dinanti-nantikan kehadirannya. Sepertinya strategi taktis Sandiaga Uno mulai mendapatkan pola yang tepat.

Dari media komunikasi yang digunakan oleh tim pemenangan nasional Prabowo-Sandi terutama media sosial sangat efektif membangun elektabilitas pasangan nomor urut 02 tersebut.

Sungguh sangat heran mengapa orang sekelas Sandiaga Uno dapat memberikan perlawanan yang seimbang bagi KH Ma'ruf Amin yang tentu jauh di atasnya. Sama-sama pada posisi cawapres, namun Sandiaga Uno terlihat lebih menguasai medan dan mampu ciptakan daya tarik pada hampir semua segmen calon pemilih.

Sedangkan Ma'ruf Amin hanya menyasar pondok pesantren saja yang itu belum tentu mendongkrak elektabilitas Jokowi. Kiyai ummat NU tersebut lebih nyaman membangun relasi dengan Kelompok-kelompok selevel dan seusianya saja. Tanpa mampu keluar dari jebakan statusnya sebagai kiyai.

Jikapun berbicara tentang ekonomi, Ma'ruf Amin lebih banyak seperti memaparkan materi kuliah atau seperti acara seminar, tanpa dapat memperlihatkan bagaimana ekonomi itu bekerja secara detil dan teknis. Hal ini mencirikan jika Kiyai sepuh tersebut tidak menguasai model ekonomi bekerja.

Sebaliknya Sandiaga Uno justru lebih menunjukkan sikap langsung pada poin. Jika bicara ekonomi, maka Sandiaga Uno menjelaskan fakta itu langsung dari pasar yang ia kunjungi, informasi yang dipaparkan berasal dari pelaku.

Cara Sandiaga Uno seperti ini ternyata mampu membangun pandangan masyarakat bahwa Sandiaga Uno lebih peka dan paham tentang ekonomi.

Jika merujuk hasil survei dari lembaga survei yang ada. Posisi pasangan Prabowo-Sandi elektabilitas mulai merangkak naik mendekati pasangan Jokowi-Ma'ruf yang tetap masih unggul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun