Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Money

Peluang UMKM di Asian Games 2018, Namun Masih Sepi Promosi

24 Mei 2018   15:55 Diperbarui: 25 Mei 2018   09:20 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhelatan akbar kompetisi olah raga tingkat Asia 2018 bakal digelar di Indonesia, Asian Games dijadwalkan akan diadakan di Jakarta dan Palembang dari 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018. 

Ajang kompetisi olah raga tingkat dunia ini merupakan kali kedua diadakan di Indonesia, diprediksikan akan dihadiri oleh peserta dari 45 negara di Asia dengan jumlah lebih kurang 15 ribu orang yang terdiri dari official dan atlet yang akan bertanding.

Ajang bergengsi sebesar Asian Games bukan hanya ajang unjuk kehebatan bidang olah raga antar negara, namun juga menjadi momentum ekonomi. Dengan kedatangan begitu banyak orang, tentu menghidupkan aktivitas perekonomian.

Asian Games ini tak hanya potensial bagi sektor pariwisata, melainkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pelaku ekonomi mikro kecil berpeluang memasarkan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan atlet, official team, masyarakat seperti souvenir ataupun cenderamata.

Rhenald Kasali (Guru Besar UI), mengatakan ajang Asian Games 2018 akan membawa dampak positif bagi UMKM. "Setiap kegiatan yang menarik banyak orang yang datang, baik atlet, masyarakat, atau panitia pasti akan membuka peluang ekonomi. Sebagai contoh, banyak dari pengunjung yang secara umum membawa cinderamata dari daerah tersebut sebagai kenang-kenangan," ungkap Rhenald di Jakarta, Jumat (18/05/2018) seperti di lansir marketeers.com.

Namun produk yang dijual oleh UMKM hendaknya produk yang memiliki daya tarik bagi para atlet/tamu asing, baik dari sisi kualitas dan keunikan produk harus lebih menonjol. Dan yang tak kalah penting adalah harga mesti lebih kompetitif, sehingga para tamu senang berbelanja.

Bahkan demi untuk mendapatkan produk souvenir yang lebih murah, panitia Asian Games di Provinsi Sumatera Selatan malah mencari sampai ke Vietnam. Dipilihnya Vietnam sebagai tempat membuat souvenir, karena harga beli di sana jauh lebih murah. Setengah harga dibandingkan harga di Indonesia. "Sebagai perbandingan, kalau di kita Rp 2.000, di sana bisa lebih murah sampai Rp 1.000," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel, Irene Camelyn Sinaga.

Meskipun ajang akbar ini diyakini dapat memberi pengaruh yang sangat besar bagi perekonomian sektor usaha mikro, namun pemerintah kelihatannya kurang tajam dalam melakukan promosi, bahkan sampai hari ini gebyar acara ini terkesan  tidak begitu menggema. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui Indonesia akan menggelar Asian Games tahun ini.

Padahal waktu penyelenggaraan sudah sangat dekat, terpaut lebih kurang 3-4 bulan saja. Jika sejak sekarang pemerintah dan panitia penyelenggara tidak gencar mempromosikan, maka bisa saja acara penting ini tidak mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat dunia bahkan masyarakat Indonesia sendiri. 

Untuk itu masyarakat juga harus membantu pemerintah dalam mengkampanyekan dan mempromosikan secara luas melalui berbagai cara, misalnya melalui media sosial ataupun paltform lainnya. Sehingga informasi penyelenggaraan Asian Games akan tersebar luas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun