Cara Jadul Para Atlet Menjaga Kebugaran Tubuhnya

Nah, untuk mengembalikan kelembapan organ-organ tadi, masyarakat cina disarankan mengonsumsi bahan makanan berwarna putih, yang dikenal punya kandungan air yang buanyak atau punya aroma yang kuat seperti apel, pir, bawang putih, atau nasi (yang pembenaran eh yang kandungan gizinya biasanya baru diketahui belakangan lewat penelitian empiris)

Pengujung musim panas beda lagi. Dikenal sebagai musim kelima, pengujung musim panas dikenal sebagai peralihan dari musim panas ke gugur, di wilayah beriklim subtropis. Masa peralihan yang bisa mempengaruhi fungsi limpa dalam mengangkut cairan dan nutrisi ke seluruh tubuh, yang kadang bisa bikin otot pegel, lesu, idung meler, perut kembung, dan BAB kurang teratur.

Nggak heran, di musim peralihan ini, masyarakat di wilayah subtropis disarankan mengonsumsi bahan makanan yang tumbuh di saat yang sama, yang rata-rata berwarna kuning, dan punya rasa (yang tidak terlalu) manis alami seperti ubi, labu, dan jagung (berikut rambutnya).

Organ, musim, dan gizi, bagi kebudayaan tempo dulu (bahkan sampai sekarang) emang nyambung. Terlepas, teruji secara ilmiah atau tidak, Steven Gerrard sempat mengaku klo gangguan pangkal pahanya makin membaik seiring tumbuhnya gigi geraham bungsu, dan di saat yang berbeda justru mulai pulih ketika geraham bungsunya tersebut dicabut. Meski tidak berhubungan langsung, gigi geraham bungsu yang letaknya nyempil di pojokan, jika tidak bersih, berisiko mengundang patogen, yang efeknya bisa sampe ke bagian tubuh yang lain.

Bukan hanya asupan makanan, berikut gigi, dan organ, berbagai postur Yoga menjadi kunci Kareem Abdul Jabbar bisa bermain hingga usia 40 tahun ples ples. Gerakan-gerakan yang turut memperkuat otot-otot kaki, memperlancar peredaran darah, dan menjaga kelenturan tulang belakang, meski dari segi asupan makanan, beliau tidak seketat atlet jaman sekarang.  

Meski terkesan tidak keras dan (tidak) membentuk otot (#modric pisan), pendekatan-pendekatan terpadu yang pada dasarnya bertujuan mengurangi risiko cedera ini justru diharapkan dilakukan sesuai dengan ritme olahraga yang kita tekuni, termasuk oleh atlet basket Al Horford yang konon mengadopsi pendekatan yang dilakukan Brady.