Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Cara Jadul Para Atlet Menjaga Kebugaran Tubuhnya

19 Agustus 2025   20:25 Diperbarui: 22 Agustus 2025   09:36 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kobe Bryant-Tom Brady (Uproxx.com)

Di sisi lain, daging-dagingan eh kuah kaldunya bahkan bagus untuk pemulihan cedera karena kolagennya, klo ngga salah, turut membantu pertumbuhan jaringan tulang dan sendi, seperti yang biasa dikonsumsi Kobe Bryant, bahkan setelah pulih dari cedera ACL. Boleh dibilang, kaldu juga ikut membantu memperbaiki jaringan tubuh, selepas tubuh otomatis mengalami peradangan (inflamasi) ketika berolahraga. Setidaknya itulah penjelasan mbak Erin Skinner dalam bukunya Bone Broth Miracle.

Kebetulan, sejak jaman baheula, bangsa Tiongkok sudah meyakini manfaat kaldu buat kesehatan sumsum tulang, ginjal, tulang hingga otak.

Dalam buku yang sama, bahkan, mbak Erin juga menyatakan kalau kaldu bisa membantu menurunkan berat badan karena kalorinya yang terbilang rendah, yang otomatis nggak memicu pelepasan insulin dalam tubuh.

Melihat konsep dasarnya, kita bisa menirunya sendiri klo emang mau. Hanya saja teknisnya kadang perlu mendapat pendampingan pakar gizi (yang tentunya sama sekali bukan saya), lantaran tiap orang, dengan kebiasaannya masing-masing, perlu asupan gizi yang beda satu sama lain.  

Seperti halnya Brody yang praktis membatasi asupan gula (termasuk juga Chris Paul), Novak Djokovic lewat bukunya "Serve to Win: The 14-Day Gluten-Free Plan for Physical and Mental Excellence" bahkan menjelaskan bahwa ia menghindari segala jenis bentuk gula tidak alami, termasuk juga gula pasir dan olahan tepung gandum (karena mengandung gluten). Bahan-bahan tersebut ditengarai bisa naikin gula darah.

Karena alasan tersebut, Djokovic lebih memilih nyicip sayuran tinggi karbo, yang kalau diolah, kelak bentuknya tidak terlalu beda jauh sama bentuk asal, kayak kentang, wortel, ubi, jagung, bawang plus protein hewani yang lagi-lagi tanpa campur tangan tepung terigu (gluten).

Sedikit berbeda dengan dengan Brody dan Djokovic, Roger Federer malah menikmati kopi, cuka, atau jeruk peras segar meski hanya satu sloki, berikut masakan india yang kaya bumbu, masakan jepang yang justru minim bumbu, atau menu italia yang karbohidratnya dikenal lumayan kaya gluten, meski di sana masih ada Polenta (olahan jagung) atau risotto yang secara umum terbuat dari beras.

Bukan kebetulan dua dari tiga negara tersebut dikenal punya masyarakat yang panjang umur lantaran dikenal doyan kumpul dan berbagi serta suka memasak hidangan sesuai musim, seperti di Italia terong, paria, dan tomat yang tumbuh di musim panas serta kentang dan Jamur di musim dingin.

Hasil alam yang diolah dengan bahan makanan yang tidak terlalu berisiko menyebabkan gangguan kesehatan yang disebabkan gaya hidup, seperti minyak zaitun yang bersifat antiradang atau tepung semolina, bahan baku pasta,  yang apabila dikonsumsi dalam porsi yang wajar,  turut membantu memperlancar peredaran darah. 

Bahan makanan yang dikonsumsi sesuai musim sejak lama sudah dikenal turut mencukupi kandungan gizi yang dibutuhkan di musim tertentu.

Dikutip dari buku "Detox Your Body: A Holistic Approach to Health with the Wisdom of Traditional Chinese Medicine", misalnya, sang penulis, dokter Yingpan Zhao, menjelaskan ketika musim gugur, di mana daun-daun mulai mengering, beberapa bagian tubuh rentan ikut kering juga seperti bibir, mata, atau paru-paru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun