Dengan skema, riwayat prestasi (juara NBA 17 kali) dan basis cuan eh fans yang fanatik, netizen budiman dan media jelas lebih mengunggulkan Celtics (klo dari segi cuan Heat masih lebih gede dan Celtics ada di urutan 15 dari 30 tim), termasuk di game ketujuh besok pagi.
Hanya saja, Miami Heat masih menunjukkan semangat  membara lewat Jimmy Butler 47 poin dengan akurasi di atas 50%
Di quarter awal, tim tamu bisa unggul cepat 12-5 lantaran Heat beberapa kali menerapkan zone defense 3-2 atau 2-3 tergantung jumlah pemain yang berada di samping Jayson Tatum pendribel bola.
Tanpa pergerakan pemain yang bergerak tanpa bola, umpan  lebih rentan diserobot. Terlebih, jika Heat menerapkan zone defense 3-2, di mana dua defender tangguh Jimmy Butler dan PJ Tucker yang musim lalu juara bersama Milwaukee Bucks. Siap menyerobot umpan yang dikirimkan Tatum pada pemain di sebelahnya.
Terlebih meski Boston Celtics punya shot blocker lebih dari satu, para pemain Heat yang sedang melakukan serangan balik dengan cerdik bisa mengoper bola pada pemain yang berlari di belakang mereka.
Saat menyerang, tembakan-tembakan pemain Heat makin sulit dijinakkan karena pemain yang lebih jangkung biasanya berperan sebagai screener atau pelindung yang mencegah pemain lawan menutup ruang gerak penembak jitu saat menembak tiga angka. Selain itu, screener juga memudahkan pemain berkecepatan tinggi berpenetrasi untuk memasukkan bola dengan menghalangi pemain lawan yang berusaha mengeblok bola.
Dengan banyaknya pemain yang berlari berdekatan dengan pemain yang memegang bola, peluang Heat mendapat bola rebound jauh lebih besar.
Peran screener ini biasanya diemban Bam Adebayo, center yang perawakan dan visinya sedikit mirip dengan Draymond Green (versi lebih ramping dan lebih tinggi).
Sayang, Bam tidak bisa dimainkan seperti Green lantaran tidak semua starter Heat merupakan penembak jitu yang mampu bergerak bebas tanpa bola.
Bahkan Butler, meski punya postur dan tembakan dua angka meyakinkan, akurasi tembakan tiga angkanya tergolong biasa.