Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Film

"The Morning Show", Komedi yang Rasanya Kok Nggak Lucu

7 Desember 2019   11:03 Diperbarui: 8 Desember 2019   10:02 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah kenapa The Morning Show diberi label komedi. Saya bahkan kudu ngintip ulang beberapa adegan beberapa kali buat mastiin serial ini komedi atau bukan. Yang ada justru saya nemuin segala potensi cerita yang bisa muncul dari serial (atau mungkin film) model begini.

Maksud saya cerita tentang pembaca berita yang mesti kehilangan rekan kerjanya di depan kamera selama belasan tahun karena diduga melakukan perbuatan yang kurang pantas terhadap bawahannya.

Sementara di belahan kota lain, seorang reporter tv lokal mendapat apresiasi positif (dan mungkin juga negatif), bukan karena penampilannya yang segar di depan kamera, tapi karena sikapnya yang jujur, tanpa tedeng aling-aling (baca: nyinyir dan bahkan tereak-tereak) terhadap pendemo yang (mungkin tanpa sengaja) menabrak cameraperson-nya.

Protesnya sendiri tentang pembukaan kembali tambang batubara di mana protes terbagi dua. Para pekerja yang berharap tambang dibuka kembali dan masyarakat awam yang sadar akan bahaya batubara.

Saya sendiri nggak pengen ngebocorin, mbak reporter Bradley Johnson dukung yang mana. Yang jelas sikap Johnson yang tegas, jelas, nyinyir dan penuh empatilah yang dapet apresiasi positif netizen budiman. Meskipun dia sadar, khawatir dan ketar-ketir akan kariernya karena tanpa sadar aksinya tertangkap kamera ponsel pendemo, entah siapa.

Terlepas bagaimana respons atasan Bradley Johnson, rasanya nggak perlu jadi penulis skenario atau sutradara andal buat tau kelanjutan ceritanya seperti apa, meski apa yang saya (atau anda) harapkan atau perkirakan nggak serta-merta muncul di episode perdana.

Lewat The Morning Show, kita jadi diajak untuk memahami pentingnya wajah dalam sebuah program acara apa pun itu. Lewat program maksud saya serial yang sama kita juga diajak melihat bagaimana pihak stasiun televisi harus mengambil sikap tegas sekaligus menjadi raja tega kurang dari 24 jam setelah kejadian berlangsung, meski disadari atau nggak, dari sisi emosional sedikit mengguncang rekan kerja pembawa berita yang tentu aja bakal ngefek secara logis terhadap kelanjutan ceritanya di episode-episode selanjutnya (yang untungnya belum kelar #eh).

Terlebih dari sisi coverage, keputusan yang diambil pihak stasiun televisi terhadap om pembaca berita dirasa masih kurang adil, setidaknya di awal, karena belum memberi kesempatan yang bersangkutan memberikan penjelasan, meskipun langkah stasiun televisi rasanya sudah benar karena tindakan stasiun televisi tadi mestinya sudah diatur dalam kontrak kerja tiap karyawan.  

Kelanjutan cerita yang logis itulah yang bikin The Morning Show menarik.  Segala kemungkinan yang bisa  kita bayangkan apabila kita berada pada posisi yang sama dengan mereka bisa muncul dengan rapi, tanpa terkesan  terpaksa dan dipaksakan, meskipun buat saya pribadi efek sebab akibat yang tersusun dari jalinan cerita tersebut, sekali lagi,  nggak muncul secepat yang saya duga,

Terlebih Jennifer Aniston dan Reese Weatherspoon, yang sama-sama merangkap eksekutif produser serial ini, cukup jago menginterpretasikan karakter yang sekilas tampak sama. Kebetulan Alex Levy dan Bradley Johnson, sejak detik pertama mereka muncul, digambarkan sebagai sosok yang nggak sesempurna sosok mereka di depan layar televisi.

Bedanya, sesuai jam terbang karakternya, Jen maksud saya Alex Levy lebih bisa berdamai dengan situasi dan kepentingan "pihak-pihak pemberi makan" saat harus membacakan berita dan membawakan acara bincang-bincang yang dari sisi emosional agak bertentangan dengan kata hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun