Mohon tunggu...
Cak Usma
Cak Usma Mohon Tunggu... -

HoM MelOn. Ketua Persaudaraan Profesional Muslim Aswaja http://www.aswajanu.com . Ketua Umum Keluarga Wikusama. Rasulullah aku padamu. Gusdurian.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Koboy Palmerah, Siapa 'Mereka'?

4 Mei 2012   01:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:45 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika masyarakat sedang diramaikan dengan berita tentang Anas Urbaningrum, Ketua Umum Demokrat, tentang pemakaian nomor palsu 2 mobilnya yang ternyata hanya ditegur oleh kepolisian saja. Padahal mantan Hakim Agung menyatakan itu adalah tindakan kriminal yang harus dipidanakan, karena alasan pemalsuan itu sendiri dan seharusnya menjadi contoh kepada seluruh warga bangsa bahwa tindakan itu tidak dibenarkan secara hukum.

Tiba-tiba, muncul berita tentang Koboy Palmerah, sebuah berita yang tiba-tiba muncul menyeruak dari sekedar berita biasa saja, karena sudah beberapa kali kejadian serupa itu terjadi. Mengapa?

Sekelumit berita yang muncul di awal pemberitaan adalah bahwa plat nomor mobil tentara itu tidak terdaftar  di Mabes. Namun, sepertinya sekelumit berita ini tertutupi dengan riuh-rendahnya tumpukan berita lain dan penajaman berita lebih kepada aksi koboy yang menyuguhkan hampir perkalian dengan menenteng pistol (entah itu softgun ataupun senjata beneran).

Andai sekelumit berita di awal tersebut lebih dipertajam dan diproses ke hukum, karena itu juga merupakan pemalsuan plat nomor mobil di jalan raya, maka bisa jadi cerita tentang Anas dan tindakan pemalsuan plat nomornya akan berubah lain. Sepertinya memang kepolisian, salah satu sub tiang dari tiang ketiga kenegaraan yaitu tiang yudikatif, harus didorong untuk bertindak lebih tegas dengan mendudukkan sebuah perkara sebagai perkara yang sama di depan hukum bagi seluruh warga negara.

Bayangkan bila seorang warga negara biasa, masyarakat umum kelas menengah ke bawah yang tidak punya kekuasaan, ketahuan dan dilaporkan ke kepolisian tentang pemalsuan plat nomor kendaraan? Akan dikenakan tindakan hukuman atau tidak kepada warga negara dari masyarakat kelas tersebut?

Memang secara sepintas, koboy Palmerah adalah salah satu peran TNI sebagai dwitunggal rakyat untuk mendorong kepolisian lebih tegas. Dengan video yang menampilkan tokoh TNI berpistol, selalu membelakangi kamera, seolah sedang menampilkan ke-koboy-annya dengan menenteng pistol kepada pengguna jalan yang juga tertutupi helm besar, sebuah tampilan video penuh misteri tebak-tebakan, namun sangat fokus untuk menunjukkan plat nomor mobil, sebuah plat nomor yang di awal pemberitaan dinyatakan sebagai tidak terdaftar di Mabes AD.

Lantas, siapa 'mereka' sebenarnya dan mengapa tiba-tiba menyeruak di samping berita Anas dengan plat nomor palsunya?

Silakan berpendapat.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun