Paul Healy dan Krishna Palepu bukan hanya dua nama yang sering muncul dalam literatur akuntansi keuangan; mereka adalah simbol dari pembaruan cara pandang terhadap informasi akuntansi dalam konteks tata kelola perusahaan, asimetri informasi, dan pengambilan keputusan investor.Â
Dalam dunia akademik dan praktik, kontribusi mereka telah menandai pergeseran dari akuntansi sebagai sekadar penyajian laporan keuangan menjadi alat strategis untuk membangun kepercayaan pasar dan pengambilan keputusan yang efisien.Â
Salah satu karya monumental mereka adalah artikel "The Fall of Enron" (Journal of Economic Perspectives, 2003), yang tidak hanya mendokumentasikan tragedi korporat terbesar di Amerika, tetapi juga menyoroti kompleksitas rekayasa keuangan, kegagalan pengawasan, dan rusaknya akuntabilitas manajerial dalam korporasi publik.
Baca juga: Rezim Holding dan Badan Investasi, Akhir Era Direksi Tradisional BUMN
Healy dan Palepu menyampaikan bahwa akar dari banyak skandal keuangan bukan hanya soal manipulasi angka, tetapi soal struktur insentif dan ketimpangan informasi yang memungkinkan manajer untuk mengejar kepentingan pribadi dengan mengorbankan pemegang saham.Â
Melalui pendekatan empiris yang kuat, mereka menunjukkan bagaimana pelaporan keuangan, pengawasan auditor, serta sistem kompensasi manajemen saling berinteraksi dalam menciptakan atau menghancurkan kepercayaan publik.Â
Buku teks mereka "Business Analysis and Valuation" kini menjadi rujukan utama di sekolah bisnis terkemuka dunia karena mampu menjembatani teori dan praktik dengan pendekatan berbasis studi kasus nyata.
Reputasi Healy dan Palepu tidak hanya dibangun dari publikasi ilmiah mereka di jurnal top seperti Journal of Accounting and Economics, Journal of Financial Economics, dan Accounting Review, tetapi juga karena keduanya secara aktif terlibat dalam reformasi tata kelola dan kebijakan disclosure di Amerika Serikat dan negara-negara berkembang. Palepu, misalnya, banyak memberikan nasihat kepada regulator dan perusahaan multinasional dalam konteks emerging markets, dengan fokus pada disclosure strategy dan reformasi pasar modal.
Dalam konteks Indonesia, pemikiran mereka sangat relevan ketika membahas penguatan akuntabilitas BUMN, pengawasan, serta peran laporan keuangan sebagai sarana pengendalian sekaligus komunikasi strategis antara pemerintah, masyarakat, dan pasar. Jika dunia pasca-Enron menuntut transparansi lebih tinggi, maka kontribusi Healy dan Palepu adalah fondasi teoritis dan empiris dari tuntutan tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI