Mohon tunggu...
ruslan effendi
ruslan effendi Mohon Tunggu... Pengamat APBN dan Korporasi.

Lulusan S3 Akuntansi. Penulis pada International Journal of Public Administration, Frontiers in Built Environment, IntechOpen, Cogent Social Sciences, dan Penulis Buku Pandangan Seorang Akuntan: Penganganggaran Pendidikan Publik Untuk Kualitas Dan Keadilan (Pengantar Prof. Indra Bastian, MBA., Ph.D.)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Eugene Fama ke Watts dan Zimmerman, Dari Pasar Sempurna ke Keputusan Ekonomi

9 Mei 2025   09:52 Diperbarui: 9 Mei 2025   09:52 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
/high-angle-shot-city-buildings-new-york-manhattan (Ilustrasi)/Image by wirestock on Freepik

Perjalanan pemikiran dalam dunia akuntansi dan keuangan telah melalui berbagai tahapan penting yang membentuk cara kita memahami pasar dan pengaruh informasi dalam pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu tokoh awal yang memperkenalkan pandangan revolusioner adalah Eugene Fama. Pada tahun 1965, Fama mengemukakan teori Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis, EMH) yang mengubah cara pandang banyak orang terhadap pasar saham. Fama berargumen bahwa pasar saham adalah tempat yang "efisien", di mana harga saham selalu mencerminkan seluruh informasi yang tersedia.

Informasi yang dipublikasikan, oleh karenanya, seperti laporan laba, tidak bisa digunakan untuk memprediksi harga saham di masa depan, karena pasar sudah mencerminkan informasi tersebut dengan cepat dan akurat.

Beberapa tahun setelah itu, pada tahun 1968, Ray Ball dan Philip Brown melakukan studi yang memperkuat teori Fama. Mereka menunjukkan bahwa informasi laba memang memiliki pengaruh langsung terhadap reaksi harga saham. Mereka menggunakan data empiris untuk membuktikan bahwa pengumuman laba oleh perusahaan dapat menggerakkan pasar secara signifikan, dan ini menandakan bahwa informasi akuntansi seperti laba memiliki nilai relevansi yang tinggi bagi para investor. Penelitian ini membuka jalan bagi pengakuan lebih lanjut terhadap peran penting informasi akuntansi dalam keputusan ekonomi, terutama bagi pasar modal.

Pada tahun 1968, William Beaver melanjutkan riset tentang nilai relevansi informasi akuntansi, khususnya laba, dan bagaimana informasi tersebut memengaruhi harga saham. Beaver menggunakan metodologi analisis yang lebih rinci, memperkuat pandangan bahwa laporan laba yang dipublikasikan memiliki dampak nyata terhadap perilaku pasar, yang semakin memperkuat pemahaman bahwa informasi akuntansi berperan penting dalam pasar yang efisien.

Namun, pandangan tentang asimetri informasi dan konflik kepentingan mulai muncul dengan teori Agency Theory yang dikembangkan oleh Michael Jensen dan William Meckling pada tahun 1976. Mereka berfokus pada hubungan antara pemilik perusahaan (prinsipal) dan manajer (agen) yang sering kali memiliki informasi berbeda.

Manajer dalam dunia bisnis yang bertindak sebagai agen seringkali bertindak atas dasar kepentingan pribadi mereka yang mungkin tidak sejalan dengan kepentingan pemilik. Teori ini membuka pemahaman baru tentang bagaimana pengelolaan informasi dan insentif ekonomi harus diseimbangkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam organisasi.

Selanjutnya, pada tahun 1997, Shleifer dan Vishny memperkenalkan konsep pengawasan pasar atau market discipline. Mereka berpendapat bahwa pasar dapat mengawasi perilaku manajer melalui keputusan investasi dan harga saham yang mencerminkan kinerja perusahaan. Teori ini menekankan bahwa harga saham yang efisien dapat berfungsi sebagai alat pengendalian untuk memastikan manajer bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik dan investor.

Kemudian, Raymond L. Watts dan Jerold L. Zimmerman menyempurnakan teori-teori ini dengan memperkenalkan Positive Accounting Theory (PAT) pada tahun 1986. Mereka berfokus pada keputusan akuntansi yang diambil oleh perusahaan berdasarkan insentif ekonomi yang ada, seperti pengaruh pajak, kontrak, dan regulasi pasar. PAT menjelaskan bahwa keputusan akuntansi tidak hanya dipengaruhi oleh prinsip akuntansi yang berlaku, tetapi juga oleh faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku perusahaan dan manajer.

Dari Fama yang memperkenalkan konsep pasar efisien hingga Watts dan Zimmerman yang menggali lebih rinci tentang keputusan akuntansi berdasarkan insentif ekonomi, perjalanan pemikiran ini menunjukkan evolusi cara kita memahami peran informasi akuntansi dalam pasar modal. Dimulai dengan anggapan bahwa pasar adalah tempat yang efisien, hingga pengakuan terhadap masalah asimetri informasi dan pengaruh keputusan ekonomi, teori-teori ini memberi wawasan baru tentang bagaimana akuntansi dan pasar bekerja bersama dalam ekonomi modern.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun