Beberapa perusahaan yang terkena dampak malah mencari sumber pendanaan alternatif, seperti dari investor swasta atau negara-negara yang tidak terlalu peduli terhadap standar ESG, seperti beberapa negara di Timur Tengah dan Asia. Nah yang terakhir ini berkaitan dengan bentuk keperilakuan.Â
ESGSE berpotensi memberikan kesan palsu tentang keberlanjutan mereka atau $ greenwashing$ . Alih-alih benar-benar mengubah praktik bisnis, beberapa perusahaan hanya mengubah cara mereka melaporkan data ESG untuk tetap menarik bagi investor.
Epilog
Setidaknya kita tahu bahwa ESGSE menawarkan adanya fenomena penting dalam dunia bisnis dan investasi yang muncul akibat meningkatnya kesadaran terhadap keberlanjutan. Dengan menarik investasi dari perusahaan yang memiliki skor ESG rendah, investor berharap dapat mendorong perubahan menuju praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab.Â
Namun, tantangan seperti greenwashing, kurangnya standar yang seragam, dan dampak negatif terhadap pekerja harus diperhatikan agar ESGSE dapat benar-benar menjadi alat yang efektif untuk mendorong keberlanjutan.Â
Oleh karena itu, regulasi yang lebih ketat dan transparansi dalam pelaporan ESG menjadi kunci agar fenomena ini dapat mencapai tujuannya dengan lebih efektif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI