Mohon tunggu...
Cak Nuril
Cak Nuril Mohon Tunggu... Pendamping Desa dan Penyuluh Antikorupsi

Cak Nuril begitulah orang-orang memanggilku. Saya adalah seorang Pegiat Desa dan Penyuluh Antikorupsi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menor (Wayangkumu #11)

18 Februari 2025   20:15 Diperbarui: 18 Februari 2025   20:02 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Perempuan sexy penjual kopi di warung angkringan (Sumber : Meta AI))

Pagi-pagi buta sekali Limbuk datang melapor ke Bendoronya Ratu Petruk "Lapor Ndoro Petruk, Nganu Ndoro...nganu....saya mau lapor Ndoro hal ihwal Si Denok Ndoro Ratu, itu Lo Ndoro ahir-ahir ini dandanan Si Denok saya lihat-lihat kok sudah semakin kebablasan ndoro ya, saya yakin siapapun laki-laki yang melihat pasti akan dibuat melongo dan jelalatan matanya bila melihat penampilan Si Denok sekarang, hal ini tidak bisa dibiarkan Ndoro sebelum terjadi hal-hal lain yg tdk di inginkan" Gerutu Limbuk kepada Ndoro Ratunya untuk memberikan laporannya.

" Lha kok bisa begitu Lo, Memangnya ada apa dengan Si Denok sekarang Bude Limbuk?" Tanya Ndoro Ratu Petruk kepada Limbuk setengah penasaran. " Begini lo ndoro, semenjak Kang Mas nya meninggal sebab pagebluk kemarin kini dandananya Si Denok berubah drastis seratus delapan puluh derajat dari yang kemarin-kemarin. Dahulunya Si Denok terlihat selalu tampak natural kini Muennornya minta ampun, alisnya yg sak cuplik itu kini di sulap jadi luincip bak pisau celurit, pipinya yang dahulu penuh dengan lubang jerawat kini di dempul tebal-tebal sampai tampak glowing seperti kaca yang habis di lap, bibirnya yang biasanya selalu tampak kering dan agak hitam kini tampak sexy merah merona, belum lagi di tambah style gayanya Si Denok Sekarang? mlepat mlepet kayak kue lepet tampak jelas sekali liuk-liuk tubuhnya dari kejauhan dan satu lagi Ndoro, parfumnya itu lo Ndoro jarak satu kilometerpun aromanya semerbul-semerbul masih tercium hampir-hampir mengalahkan ketajaman minyak kenyonyong yang melegendaris di kalangan kaum awam ". Ucap Limbuk kepada Ndoro Petruk dengan nada berapi-api dan penuh penghayatan.

Sambil geleng-geleng kepala Kanjeng Ratu Petruk mendengarkan cerita Limbuk dengan seksama. Sesekali mencari celah untuk menyisipkan pertanyaan untuk menanggapi cerita Bude Limbuk. "Kok tumben Bude Limbuk datang melapor kesini sendirian tanpa di dampingi Kang Mas Bagus, emangnya Kang Mas Bagus hari ini tadi sedang kemana?" Tanya Kanjeng Ratu Petruk kepada Bude Limbuk. " Itu dia masalahnya Ndoro Ratu, Kang Mas Bagus sudah beberapa hari ini tidak mau pulang kerumah. usut punya usut Kang Mas Bagus sudah tidak peduli lagi dengan anak istri dirumah semenjak merasakan kopi pahit menu andalan warung pojok alun-alun racikan Si Denok" Jawab Bude Limbuk sambil menangis sesenggukan dan terbata-bata.

Waduh....Ruwettt....Ruwettt...!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun