Mohon tunggu...
Henry Pamungkas
Henry Pamungkas Mohon Tunggu... -

Hidup ini cuma sekali, janganlah salah berkali-kali.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbekam

17 Juli 2012   18:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:51 1942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin sudah banyak ulasan mengenai bekam atau kop, baik dari sisi tuntunan maupun manfaatnya. Di rubrik ini saya ingin berbagai pengalaman berbekam dan manfaat yang saya rasakan. Berbekam adalah mengeluarkan darah kotor dari tubuh kita dengan cara melukai bagian tubuh tertentu, kemudian dibagian yang dilukai itu dilakukan kop / sedot vakum. Biasanya bekam dilakukan di punggung, kaki (betis, paha) bagain belakang, leher, bahkan di kepala tergantung keluhan kita.

Sebelum dibekam kita akan ditanya apa keluhan yang dirasakan, kemudian Terapis memeriksa mata atau telapak tangan kita. Beberapa titik bekam akan dikop dulu selama beberapa menit supaya permukaan kulit dan pembuluh darahnya lentur. Bagaian tubuh yang akan dibekam akan diurut sebentar lalu diolesi kapas dengan alkohol untuk sterilisasi sebelum dilukai dengan ujung jarum. Kemudian kop akan dipasang lagi dan beberapa saat kemudian darah kotor akan mengalir keluar. Waktu itu saya mengeluh sekitar leher dan pundak kaku, juga rasa capek tidak hilang juga walaupun rasanya sudah cukup tidur. Menurut Terapis asam urat saya naik dan masuk angin. Salah satu indikasi terlihat di titik bekam bagian betis, darah yang keluar berbuih dan gelas kopnya berembun. Setelah menjalani terapi bekam ini Alhamdulillah pegal di sekitar leher dan pundak menjadi hilang, tidur lebih nyenyak, dan nafsu makan bertambah. Jika rutin berbekam, kita bisa merasakan manfaat yang lebih lama efeknya.

1342548077694588942
1342548077694588942
Berikut tips berbekam:
  1. Pilih Terapis yang sudah teruji, bersih tempat praktek dan peralatannya.
  2. Lakukan bekam minimal 2 jam setelah makan, tetapi juga jangan sampai perut Anda terlalu kosong.
  3. Bersihkan badan / mandi terlebih dahulu sebelum berbekam agar tubuh kita rileks. Hindari mandi langsung setelah berbekam.
  4. Pastikan jarum dan peralatan kop steril. Sambil mengobrol santai dengan Terapis kita bisa tanyakan sebelum berbekam. Biasanya peralatan itu disteril dengan alkohol atau gelas kopnya direbus.
  5. Kalau kopnya terlalu kencang beri tahu Terapis agar mengurangi sedotan vakumnya.
  6. Saat dibekam ataupun sesudahnya biasanya kita merasakan mengantuk. Jangan dilawan rasa kantuk itu, nikmati tidur yang nyaman.
  7. Bekas bekam ada baiknya diolesi minyak tawon supaya bengkaknya cepat pulih.

Selamat mencoba!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun