Mohon tunggu...
Agus Cahyono
Agus Cahyono Mohon Tunggu... Sedang Menulis ...........

☕

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ketua LDII: Pancasila Gaya Hidup Generasi Muda

1 Oktober 2025   22:53 Diperbarui: 1 Oktober 2025   22:53 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua DPP LDII, Prof. Singgih Tri Sulistiyono, saat memberikan pernyataan dalam rangka peringatan Hari Kesaktian Pancasila,  (1/10/2025). (Dok.Prib)

Ketua LDII Singgih Tri Sulistiyono: Jadikan Pancasila Gaya Hidup dan Ideologi Generasi Muda di Era Digital

Jakarta, 1 Oktober 2025 -- Bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai momentum refleksi menjaga ideologi bangsa. Ketua DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) sekaligus Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro (UNDIP), Prof. Singgih Tri Sulistiyono, mengajak generasi muda untuk menjadikan Pancasila sebagai gaya hidup (way of life) sekaligus ideologi hidup (living ideology).

"Peristiwa G30S 1965 menjadi ancaman serius terhadap eksistensi Pancasila sebagai dasar negara. Namun, sejak 1 Oktober, bangsa Indonesia menegaskan kembali bahwa Pancasila tetap tegak. Momentum ini harus mendorong generasi muda untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Singgih, Rabu (1/10/2025).

Menurut Singgih, Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967, untuk mengenang perjuangan para pahlawan revolusi yang gugur membela ideologi negara.

Dalam pernyataannya, Singgih menegaskan bahwa Pancasila tetap relevan di era modern dengan tantangan global seperti polarisasi sosial, penyebaran hoaks, krisis ekonomi, hingga perubahan iklim.

"Pancasila mengajarkan kita memajukan kemanusiaan tanpa mengorbankan persatuan dan keadilan sosial. Nilai-nilai ini harus tercermin dalam kebijakan pemerintah dan sikap warga," jelasnya.

Hari Kesaktian Pancasila tahun ini mengusung tema "Pancasila sebagai Perekat Kebinnekaan untuk Indonesia Maju." LDII menafsirkan tema ini sebagai dorongan memperkokoh dialog, toleransi, dan kerukunan antarumat beragama.

LDII berkomitmen memperkuat Pancasila melalui empat bidang utama:

  • Pendidikan -- membentuk generasi religius, nasionalis, dan produktif.
  • Sosial Budaya -- mengembangkan gotong royong, solidaritas, dan moderasi beragama.
  • Ekonomi -- mendorong kemandirian umat dengan model ekonomi berkeadilan sosial.
  • Digitalisasi -- membekali generasi muda agar bijak dalam menghadapi era disrupsi teknologi.

"Momentum ini menjadi titik tolak menuju Indonesia Emas 2045. Pancasila harus menjadi fondasi menghadapi tantangan global, mulai dari radikalisme, konflik identitas, hingga proxy war," tegasnya.

Singgih menambahkan, generasi muda harus mewaspadai bentuk-bentuk perang modern yang berpotensi memecah belah bangsa.

"LDII menegaskan pentingnya menjaga ukhuwah wathoniyah (persaudaraan kebangsaan) serta memperkuat ketahanan nasional agar Indonesia tetap berdaulat dan bermartabat di mata dunia," pungkasnya.

Generasi muda yang menjadikan Pancasila sebagai gaya hidup akan tumbuh sebagai pemimpin berkarakter, berdaya saing, dan bermartabat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun