Mohon tunggu...
caili r saputra
caili r saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa D4

Saya merupakan mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

peran strategis analisis kimia dalam industri di era digital

5 Oktober 2025   11:50 Diperbarui: 5 Oktober 2025   11:50 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percepatan digitalisasi industri semakin terlihat jelas dengan berkembangnya berbagai teknologi yang bersinergi untuk memungkinkan integrasi rekayasa menyeluruh dari ujung ke ujung di seluruh fase siklus hidup produk. Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam dunia industry (Moreira et al, 2024). Transformasi ini ditandai dengan hadirnya otomatisasi, sistem berbasis data, dan penerapan kecerdasan buatan atau yang sering disebut ai yang menuntut ketelitian serta akurasi pada setiap tahapan produksi (Sakti et al,2024). Dalam konteks perkembangan industri modern profesi dalam bidang analis kimia menempati posisi yang sangat penting karena berperan langsung dalam menjamin mutu terkait bahan baku, mengawasi kualitas produk akhir, serta mendukung inovasi melalui penelitian dan pengembangan. Keberadaan analis kimia menjadi penopang utama dalam memastikan bahwa setiap produk yang dipasarkan tidak hanya memenuhi standar mutu tetapi juga aman dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Hal ini menjadi krusial di tengah persaingan global yang menuntut industri untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan tingkat efisiensi yang optimal.

Analisis kimia merupakan konsep fundamental dalam kimia, yang ditandai dengan adanya polisemi (makna ganda) baik dalam bahasa ilmiah maupun dalam bahasa sehari-hari (Mavridi et al, 2024). Analis kimia tidak hanya bekerja di laboratorium untuk melakukan pengujian sederhana, tetapi juga dituntut mampu mengoperasikan instrumen modern, mengelola basis data hasil analisis, dan memahami standar mutu internasional yang berlaku. Keahlian tersebut menjadikan rofesi ini semakin relevan di era digital, ketika kecepatan dan ketepatan informasi menjadi faktor penentu daya saing industri. Selain itu, analis kimia juga berkontribusi dalam memastikan aspek keamanan, efisiensi proses, serta keberlanjutan lingkungan yang saat ini menjadi isu global.

ISI

Profesi analis kimia memiliki peran yang semakin vital dalam mendukung keberlangsungan industri modern. Dalam proses produksi, analis kimia bertanggung jawab melakukan pengujian mutu bahan baku hingga produk akhir, sehingga dapat dipastikan bahwa setiap produk sesuai dengan standar kualitas dan keamanan yang berlaku (Setiawan & Rahmawati, 2019). Tugas tersebut tidak hanya terbatas pada pengujian rutin, tetapi juga mencakup pemantauan proses industri secara menyeluruh agar efisien dan bebas dari potensi kontaminasi.

Seiring dengan perkembangan teknologi di era digital, tuntutan terhadap profesi analis kimia semakin meningkat. Mereka tidak hanya dituntut menguasai analisis manual, tetapi juga instrumen modern seperti kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC), gas kromatografi--spektrometri massa (GC-MS), serta spektroskopi inframerah (FTIR). Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data yang akurat, cepat, dan dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan strategis, misalnya untuk mengoptimalkan proses produksi atau mengembangkan formula baru (Jaya & Mulyani, 2020). Dengan dukungan digitalisasi, hasil analisis dapat diintegrasikan ke dalam sistem manajemen industri, sehingga mempercepat proses validasi mutu dan pengendalian kualitas.

Dalam struktur organisasi industri peran analis kimia sangat erat kaitannya dengan jabatan Quality Assurance (QA), Quality Control (QC), dan Research and Development (RnD). Pada bidang QA analis kimia berperan dalam menjamin penerapan sistem manajemen mutu yang konsisten, memastikan kepatuhan terhadap regulasi internasional, serta melakukan validasi dokumen dan prosedur (Santoso & Dewi, 2018). Di bidang QC analis kimia berperan langsung dalam melakukan pengujian terhadap bahan baku, produk antara, hingga produk akhir dengan standar yang ditetapkan. QC menjadi garda terdepan dalam mendeteksi adanya penyimpangan mutu atau kontaminasi yang dapat memengaruhi keamanan produk (Wahyudi et al., 2020). Sementara itu, dalam lingkup RnD, analis kimia mendukung proses inovasi melalui pengembangan metode analisis baru, formulasi produk, hingga uji stabilitas. Keterampilan analisis data serta pemanfaatan big data dan pemodelan berbasis komputer menjadikan peran mereka semakin penting di era digital untuk mempercepat pengembangan produk baru yang kompetitif (Kurniawan & Lestari, 2021). Dengan demikian, analis kimia tidak hanya berperan menjaga kualitas produk, tetapi juga mendorong keberlanjutan inovasi dalam industri.

Selain aspek teknis, analis kimia juga memiliki kontribusi besar dalam menjawab isu global terkait keberlanjutan lingkungan. Profesi ini berperan memantau serta mengendalikan limbah industri, memastikan produksi berjalan sesuai prinsip green industry, serta mendukung efisiensi penggunaan sumber daya. Melalui peran ini, analis kimia tidak hanya menjamin keberhasilan industri, tetapi juga berkontribusi terhadap kualitas hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan (Hidayati & Prasetyo, 2022).

Simpulan

Profesi analis kimia menempati posisi strategis dalam industri modern, terutama di era digital yang menuntut akurasi, kecepatan, dan inovasi. Peran mereka mencakup jaminan mutu melalui QA, pengendalian kualitas produk melalui QC, serta inovasi dan pengembangan dalam RnD. Di sisi lain, analis kimia juga mendukung praktik industri berkelanjutan dengan memastikan keamanan, efisiensi, dan kepedulian terhadap lingkungan. Keterpaduan peran ini menjadikan analis kimia sebagai profesi yang tidak tergantikan dalam menjaga kualitas sekaligus mendorong pertumbuhan industri yang kompetitif dan berkelanjutan.

Daftar Pustaka

Hidayati, N., & Prasetyo, B. (2022). Environmental sustainability and the role of chemical analysts in green industry practices. Journal of Environmental Chemistry and Sustainability, 6(4), 201--210.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun