Mohon tunggu...
cahyo wahyuwidodo
cahyo wahyuwidodo Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa

Anak ke 2 dari 2 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Covid-19 Berimbas terhadap Masyarakat Kabupaten Nganjuk

28 April 2021   21:55 Diperbarui: 28 April 2021   22:02 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

COVID-19 BERIMBAS TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK

David Adhi Pratama Cahyo Wahyu Widodo
Dra. Arfida Boedirochminarni, M.S.

Program Studi Ekonomi Pembangunan, FEB Universitas Muhammadiyah Malang daja9686@gmail.com wahyuuu155@gmail.com arfidaumm@gmail.com

Abstrak

Negara kita di kagetkan dengan adanya wabah virus Covid-19 pada tahun 2020, lebih tepatnya pada bulan awal bulan Maret 2020. Mewabahnya virus Covid- 19 ini ke beberapa negara di kawasan Benua Asia ini berdampak juga kepada perekonomian di berbagai negara yang semakin menurun akibat Covid-19 begitu pula Negara kita tercinta yang akhirnya juga berdampak bagi perekonomian dan pendapatan masyarakat kota maupun kabupaten di Indonesia.
Menurut BPS (2021) Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu Kabupaten bagian Barat Provinsi Jawa Timur yang mempunyai Luas 1.224,33 km2. Kabupaten Nganjuk mempunyai 20 wilayah kecamatan, 264 wilayah desa dan 20 wilayah kelurahan. Jumlah penduduk sebesar 1.103.902 jiwa yang akan terus mengalami penurunan karena banyaknya korban jiwa akibat Covid-19.

Tercatat korban jiwa akibat Covid-19 dibulan Maret pada media Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Timur mencapai 9.922 jiwa, sembuh 127.601 jiwa dan dalam keadaan dirawat 2.023 jiwa. Sedangkan di Kabupaten Nganjuk sendiri korban meninggal mencapai 289 jiwa, korban positif 3.294 jiwa dan sembuh 2,922 jiwa yang pada setiap harinya selalu bertambah.
 
Apa Sih Covid-19 Itu ?

Pada akhir tahun 2019, dunia dihebohkan dengan sebuah kejadian yang tidak terduga datangnya wabah pneumonia yang etimologinya belum tiketahui kasus atau wabah tersebut berasal dari Kota Wuhan, China. Tanggal 7 Januari 2020 yang mereka menyebut varian baru virus yaitu Covid-19 (coronavairus). Virus ini dapat menyebar kepada manusia dan hewan yang melalui udara atau bersentuhan maupun batuk, sebab virus ini dapat menyerang secara perlahan-lahan ke saluran pernafasan pada organ manusia dengan gejala berupa flu maupun juga menyebabkan sindrom akut berat (SARS). Virus dapat menyebar secara signifikan cepat sehingga pada tanggal 30 Januari 2020 WHO (Organisasi Kesahan Dunia) mengeluarkan pendapatnya bahwa virus ini sebagai ancaman masyarakat.

Virus ini masuk Indonesia pertama kali sekitar bulan 3 tahun 2020, Ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ada 2 orang Indonesia yang positif terpapar virus covid-19 yakni perempuan yang berumur 31 tahun dan ibu-ibu yang berusia 64 tahun. Diaman kasus petama itu berawal dari sebuah pertemuan perempuan yang berumur 31 tahun dengan warga negara asing dari Jepang yang masuk Indonesia. Mereka berjumpa di sebuah acara di klub dansa yang berada di Jakarta.

Bagaimana Sekolah Ketika Masa Pandemi ?

Semua masyarakat amat terganggu dengan datangnya virus Covid-19 ini begitupula dengan dunia pendidikan di Indonesia yang terkena imbasnya, sehinggan pendidikan di sebagian dunia bahkan menutup tempat pendidikannya. Penutupan sektor pendidikan secara menyeluruh di terapkan untuk mengurangi penularan virus dan untuk meminimalisir terjadinya kontak langsung antar murid maupun mahasiswa.
Menurut Bapak Nurul sebagai guru SDN Tanjunganom 3 pada 3 April 2021 bahwa saat ini sistem pembelajaran ketika pandemi berlangsung sangat kurang efektif untuk proses belajar mengajar, dikarenakan sulitnya memahamkan mata
 
pelajaran kepada murid, sehingga tidak berjalannya proses pembelajaran secara sehat. Bahkan para guru sering memberi tugas untuk pengganti pelajaran yang sedang berlangsung, ucap bapak Nurul.

Begitu pula yang dirasakan Ibu Nunuk guru TK Pertiwi 2 Sonoageng pada 3 April 2021 yang menceritakan bahwa pengajaran anak anak TK juga sangat terganggu. Karena proses pembelajaran Taman Kanak Kanak sangat berbeda, yaitu pemahaman dasar yang perlu tatap muka secara langsung. Pada sistem daring ini pemahaman dasar siswa siswi Taman Kanak Kanak kurang efektif. Ketakutanpun muncul jika nantinya kurang ke efektifitasan pembelajaran berdampak pada kelulusan siswa siswi taman kanak kanak, mengingat pembelajaran ini begitu penting untuk landasan pembelajaran selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun