Mohon tunggu...
Cahyani Asri Pratiwi
Cahyani Asri Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IAIN kediri

Terus belajar dan memperbaiki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keindahan dan Manfaat dari Syair Pra Islam

14 Januari 2021   12:30 Diperbarui: 14 Januari 2021   12:34 1608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum Islam datang, bangsa Arab sudah memiliki peradaban. Ada beberapa aspek dalam peradaban tersebut, yaitu ada dalam bidang ekonomi, seni budaya, agama, dan politik. Dan dengan adanya budaya-budaya pada bangsa Arab pasti ada pengaruh untuk berkembangnya bangsa tersebut. Seperti yang kita ketahui semua, bahwasannya bangsa Arab sebelum datangnya islam disebut bangsa yang jahiliyah, yang maksudnya adalah bahwa bangsa arab ini bobrok moralnya bukan pengetahuannya. Contohnya; dengan teganya mengubur anak perempuan hidup-hidup, menganggap perempuan sebagai aib dalam sebuah keluarga.

Namun menurut saya yang menarik dari pembahasan bangsa arab ini adalah tentang seni budayanya. Karena lebih cenderung kepada hal yang positif. Pra islam bukan berarti semuanya terlihat buruk, buktinya seni budaya satu ini dapat menjadi hal positif bagi bangsa Arab. Yang dimaksud tersebut adalah sebuah karya sastra yang berupa syair. Menurut referensi yang ada, syair ini merupakan sebuah kesenian yang telah diturunkan oleh nenek moyang mereka. Dan seni syair ini lah yang paling banyak diminati oleh semua orang. Syair-syair ini ternyata tidak bisa dipisahkan dari hidup mereka. Yang berarti hidup mereka melekat pada syair. Bagi mereka syair merupakan keindahan dalam jiwa seseorang. Mereka sangat menghormati dan menghargai seorang penyair. Mengapa demikian? karena ilmu yang dimilikinya itu yang menghatuskan mereka menghormatinya. Sehingga penyair mempunyai posisi yang begitu mulya ditengah-tengah bangsa Arab pra islam ini. Mereka sangat senang ketika mendengar seorang penyair tengah melantunkan syair-syairnya. Lantunan pada syair itu menjadikan kesyahduan bagi mereka.

Syairnya bisa menceritakan kehidupan, kisah-kisah, dan peristiwa apa saja yang terjadi. Jadi menurut mereka syair ini bisa dijadikan sebagai penanda peristiwa yang penting. Setiap mingguan, bulanan, bahkan tahunan di pasar ukaz diadakannya festival lomba syair. Sehingga pasar ukaz disebutnya sebagai pasar seni. Dalam perlombaan ini, kesempatan bagi para penyair untuk membanggakan dirinya melalui syairnya yang kemudian dilantunkannya untuk didengarkan bagi yang tengah menonton acara festival ini. Untuk pemenangnya akan dipuji setinggi-tingginya oleh mereka. Syairnya tersebut ditulis dengan menggunakan media tinta, yang kemudian dibingkai, lantas dipajang didinding ka'bah. Kemudian dalam berbagai referensi, banyak pepatah yang mengatakan bahwa "puisi merupakan catatan publik orang-orang arab".

Dalam hal tersebut kita bisa mencontoh sikap yang baik yaitu menghormati. Menghormati seseorang memang diharuskan. Apalagi menghormati orang yang lebih tua seperti orang tua, menghormati orang yang banyak ilmunya seperti guru-guru kita (seperti yang kita dipelajari dalam kitab ta'lim muta'alim), lalu menempatkan pada posisi setinggi-tingginya. Menghargai, menghormati, dan mengapresiasi memang perlu dilakukan. Karena tentu saja pembuatan suatu karya seni bukan hal yang mudah. Mereka (para pembuat) harus merangkai suatu kata yang indah, memilah bahasa yang tepat untuk dipakai. Nah tentu itu bukan memakan waktu sebentar dalam pembuatan. Sehingga wajar saja bangsa arab begitu memulyakan seorang penyair. Dan hal tersebut ternyata sudah menjadi kebiasaan.

Jika kita bisa mencontoh sikap seperti bangsa arab yang begitu menghormati atau bisa dikatakan mengapresiasi suatu karya syair maka banyak hal atau manfaat yang tentunya akan kita dapatkan antara lain :

1. Kita akan menambah wawasan
Ketika kita melihat atau mendapati suatu hal pasti kita semua berpikir dapat menambah wawasan. Asal saja hal tersebut positif. Entah sedikit atau banyak yang terpenting yaitu menambah wawasan bagi kita. Dan dalam suatu karya tentu ada hal yang bisa dipetik dan  yang positif tentunya. Dengan tambahan wawasan kita akan semakin mengetahui hal banyak.
2. Mengisi waktu luang
Menurut saya mengisi waktu luang dengan melihat sebuah karya seni bukanlah hal yang sia-sia, sehingga bisa menjadikan waktu tersebut bermanfaat bagi kita. Hal yang kita dapatkan dari mengisi waktu luang tersebut seperti kita mengetahui bahwa bangsa Arab sering berperang kemudian wanita adalah yang menjadi bahan tawanannya dan adanya atau hadirnya syair-syair di hidup mereka menambahkan keindahan dan tentunya akan bertambah pengetahuan bagi mereka, sehingga tidak selalu memikir penguburan atau bahkan pembudakan pada seorang perempuan saja.
3. Kita bisa merasa terhibur
Dengan adanya syair-syair itu jelas jika kita bisa merasa terhibur. Karena kita merasa sejuk mendengar sang penyair melantunkan syair-syairnya dengan indah. Betapa tentramnya jiwa bukan? Jadi tidak akan terpacu kepada kemarahan terus menerus yang bisa menguras tenaga juga. Jadi bahwa setiap hidup seseorang harus mempunyai suatu hiburan tertentu agar tidak menjadi jenuh kemudian stres.
4. Rasa hormat dan rasa menghargai akan terus tumbuh dalam hidup kita. Karena jika kita pikir dan rasakan, dengan adanya seseorang melihat karya orang lain kita akan dibuat kagum lalu muncul sebuah rasa menghormati dan menghargai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun