Mohon tunggu...
Cahya AdhityaPratama
Cahya AdhityaPratama Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Rakyat Biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Peralihan Permainan Tradisional ke Permainan Modern terhadap Pembangunan Karakter Bangsa

24 Juli 2020   23:40 Diperbarui: 25 Juli 2020   06:27 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia merupakan negeri yang kaya akan suku, ras, dan budaya. Budaya atau kebudayaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan Indonesia. Wallendorf menjelaskan bahwa budaya merupakan sekumpulan pola perilaku yang tercipta dan telah menjadi kebiasaan dalam suatu kehidupan bermasyarakat. Saat ini dunia sedang mengalami kemajuan teknologi yang telah membawa manusia memasuki era globalisasi. 

Kemajuan teknologi telah membawa perubahan di setiap aspek kehidupan, salah satunya aspek budaya. Dampak dari globalisasi ini secara tidak sadar telah melunturkan nilai-nilai budaya yang telah menjadi identitas suatu bangsa. Era globalisasi yang saat ini sedang berlangsung telah memudahkan budaya luar memasuki Indonesia. Bahkan tidak sedikit dari pada generasi muda saat ini yang mengiodalakan budaya luar hingga menjadikan budaya luar tersebut sebagai life style yang mereka semua harus ikuti supaya tidak ketinggalan zaman Dengan budaya luar yang telah menjadi life style dalam kehidupan suatu bangsa dapat menyebabkan hilangnya identitas suatu bangsa. Dampak dari era globalisasi ini tidak hanya berdampak pada lingkungan sosial dan budaya saja, tetapi pada pola bermain anak-anak saat ini juga sudah mengalami perubahan akibat adanya kemajuan teknologi.

Permainan tradisional merupakan salah satu aset budaya yang memiliki ciri khas dan melibatkan kebersamaan dalam melakukannya. Permainan tradisional menjadi suatu budaya yang tidak harus ditinggalkan oleh anak bangsa. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, menjadi tantangan bagi kita semua untuk tetap melestarikan permainan tradisional. Karena permainan tradisional menjadi salah satu sejarah bagi bangsa Indonesia yang tidak boleh dilupakan. Permainan tradisional menjadi perhatian serius bagi kita semua. Pemerintah telah membentuk lembaga melalui Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional yang berada di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli, bahwa penyebab surutnya minat anak-anak untuk memainkan permainan tradisional yaitu masuknya televisi dan smartphone. Tontonan menarik yang disediakan oleh televisi dan permainan yang tanpa membutuhkan tenaga menjadi surutnya minat anak-anak memainkan permainan tradisional.

Kondisi saat ini masyarakat Indonesia sangat mengkhawatirkan dalam mental dan karakter. Menurut Mochtar Lubis (2012) dalam bukunya Manusia Indonesia, bahwa ciri-ciri utama masyarakat Indonesia ada 6 yaitu: (1) Munafik atau Hipokrit; (2) tidak bertanggung jawab; (3) bersikap feudal; (4) percaya takhayul; (5) Artistik, berbakat seni; (6) lemahnya watak dan karakter. Dengan demikian, masyarakat Indonesia saat ini lemah akan karakternya. Karakter menjadikan suatu komponen yang mendukung dalam pembangunan bangsa. Soekarno pernah mengatakan bahwa ''bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (character building).Peralihan pola permainan anak yang semula dari permainan tradisional ke permainan modern dapat berdampak pada pekembangan karakter anak dan berpengaruh terhadap pembangunan bangsa. Karena dalam melaksanakan dan merealisasikan pembangunan bangsa diperlukan karakter yang kuat dalam diri generasi muda bangsa Indonesia, terlebih lagi bangsa Indonesia memiliki cita-cita dalam menyambut 100 tahun bangsa Indonesia. Dalam menyambut dan menyonsong fase Indonesia Emas, generasi muda saat ini memiliki peran yang cukup besar, maka hal itu diperlukan karakter yang hal ini tercermin dalam permainan tradisional yang memiliki nilai-nilai budaya.

Permainan tradisional menjadi salah satu solusi untuk menyiapkan generasi emas bangsa dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam permainan tradisional tersebut.Dengan permainan tradisional anak-anak dapat melestarikan permainan tradisional menjadi identitas bangsa dan melestarikan nilai-nilai yang membentuk karakter anak bangsa di kemudian hari. Hal ini harus didukung oleh pemerintah dengan edukasi tentang permainan tradisional. Penjelasan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional sebelumnya seperti nilai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas menjadi modal penting bagi generasi emas bangsa Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun