Mohon tunggu...
Putra Sang Fajar
Putra Sang Fajar Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Pengetahuan

Menyukai aktivitas belajar dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Nature

Konsumsi BBM Ramah Lingkungan Meningkat, Apa Artinya?

18 Oktober 2020   14:12 Diperbarui: 18 Oktober 2020   14:19 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jenis BBM (credit: ANTARA Foto/M Agung Rajasa)

Polusi udara menjadi masalah pelik bagi lingkungan di Indonesia. Kualitas udara di kota-kota besar kita selalu menunjukan indikator yang buruk, bahkan dalam kategori membahayakan kesehatan masyarakat.

Polusi udara ini disebabkan oleh banyak faktor. Namun yang paling utama disumbangkan oleh emisi kendaraan bermotor.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kontribusi polusi udara dari kendaraan bermotor mencapai 78-80 persen. Berikutnya baru disusul oleh asap pabrik, dan aktivitas manusia lainnya.

Melihat data tersebut, penggunaan bahan bakar yang berkualitas menjadi faktor krusial sebagai penentu kualitas udara. Sebab kualitas bahan bakar memiliki korelasi yang erat dengan emisi yang dihasilkan, dan berikutnya berdampak pada polusi yang dihasilkan.

Logikanya, bahan bakar yang berkualitas baik akan membuat pembakaran di mesin kendaraan semakin sempurna. Hal ini tentu saja akan menghasilkan emisi yang lebih kecil, sehingga dampak polusi yang dihasilkan pun juga lebih sedikit.

Secara lebih luas, jika penggunaan BBM berkualitas ini masif di masyarakat, maka kualitas udara di suatu kota atau negara tersebut juga akan semakin baik.

Inilah yang menjelaskan kenapa kuantitas kendaraan di negara-negara maju itu secara jumlah lebih banyak, tetapi tingkat polusinya lebih rendah dibandingkan negara kita. Alasan utamanya terletak pada penggunaan BBM yang lebih berkualitas.

Hal ini pula yang (harusnya) menjadi dasar argumen pentingnya penggunaan BBM yang berkualitas di Indonesia.

Nah, kabar baiknya sedikit demi sedikit kita sebenarnya sudah menuju ke arah sana. Sebab, produksi dan konsumsi BBM yang berkualitas terus meningkat tiap tahunnya.

Hal ini ditandai dengan meningkatnya produksi BBM jenis Pertamax di kilang Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Refinery Unit (RU) IV Cilacap.

Data produksi dan pengapalan (lifting) Pertamax di kilang Cilacap menunjukkan grafik kenaikan tiap tahunnya. Misalnya, pada September 2020, produksi Pertamax tercatat 1.445 million barrel (MB). Angka ini naik dari catatan 1.127 million barrel (MB) pada September 2019.

Sedangkan untuk lifting pada September 2020 sebanyak 1.513 MB naik dari 1.227 MB pada September 2019.

Pertamax sendiri merupakan salah satu BBM yang memiliki kualitas baik karena mengandung Oktan 92 berstandar internasional untuk kendaraan bermotor. BBM jenis ini direkomendasikan untuk kendaraan dengan kompresi 10:1 dan 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI).

Pertamax dinilai lebih ramah lingkungan karena kandungan sulfurnya maksimal sebesar 50 ppm (part per million). Hal ini sesuai baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O.

Peraturan ini menetapkan bahwa gas buang kendaraan bermotor maksimal 50 ppm. Artinya emisi yang dihasilkan cukup rendah sehingga lebih ramah lingkungan dengan gas buang yang lebih sedikit.

Data peningkatan produksi dan konsumsi BBM jenis Pertamax di atas menandai kesadaran masyarakat terkait penggunaan BBM berkualitas dan dampaknya pada lingkungan mulai tumbuh.

Masyarakat mulai sadar bahwa menggunakan BBM jenis Pertamax akan lebih bermanfaat bagi kendaraan, dan dalam jangka panjang berguna bagi kesehatan lingkungan. Karena menghasilkan polusi yang rendah dan mendorong udara lebih bersih. 

Hal ini sangat positif karena sesuai dengan anjuran pemerintah, dan komitmen Pertamina untuk terus mendorong penggunaan BBM yang lebih berkualitas di Indonesia. Harapannya agar kualitas udara di Indonesia semakin lebih baik.

Sebab, udara yang bersih adalah modal utama bagi kesehatan masyarakat. Mengingat banyak sekali dampak kesehatan yang ditimbulkan dari polusi udara.

Sebaliknya, udara yang bersih akan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Di sisi lain, polusi yang rendah menjadi salah satu ciri dari kehidupan yang maju dan beradab.

Untuk itu, mari kita dukung penggunaan BBM berkualitas baik demi anak cucu kita kelak. Semoga dengan cara seperti itu, kualitas udara kita bisa lebih baik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun