Mohon tunggu...
Caesar Louis Hartadi
Caesar Louis Hartadi Mohon Tunggu...

Mahasiswa semester VI di Program Studi D4 Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang. Masih newbie dalam hal jaringan komputer tetapi sedang berusaha keras untuk belajar lebih baik. Tertanggal 19 Oktober 2012 memperoleh sertifikasi Juniper Network Certified Associate Junos (JNCIA-Junos), masih berusaha untuk berlanjut ke tingkatan spesialis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Network Address Translation (NAT)

24 Juni 2013   08:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:31 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi kita yang mula-mula belajar jaringan komputer tentu tidak lepas dari yang namanya alamat IP. Alamat IP ini adalah yang kita ketahui sebagai alamat logika, yang bisa diubah-ubah oleh administrator dan beroperasi pada layer 3 (Network Layer). Sampai sekarang kita masih menggunakan IPv4 yang memiliki jumlah total 232alamat yang terbagi menjadi kelas A sampai E.

Alamat IP yang sering kita gunakan misalnya: 10.x.x.x; 172.x.x.x; 192.x.x.x. Pernahkah kita berpikir mengapa variasi alamat IP selalu seperti itu saja? Padahal jumlah total yang ada adalah 232. Ini disebabkan karena ketiga variasi itu merupakan alamat IP privat. Alamat IP ini digunakan pada jaringan privat, atau secara mudahnya alamat IP ini tidak pernah digunakan dalam jaringan publik (internet). Lalu bisakah kita mengakses internet menggunakan alamat IP privat? Network Address Translation (NAT) adalah jawabannya.

NAT merupakan translasi alamat IP dari privat ke publik maupun sebaliknya. NAT disediakan oleh Internet Service Provider (ISP). Gampangnya, NAT ini berfungsi “mewakilkan” alamat IP privat sebagai alamat IP publik saat terkoneksi jaringan internet. Ini memungkinkan alamat-alamat IP privat untuk digunakan kembali di jaringan privat yang berbeda.

Untuk memahami cara kerja NAT, berikut adalah simulasi mudahnya. Perangkat keras yang diperlukan adalah 2 buah komputer dan 1 kabel cross-over dengan panjang seperlunya. Sedangkan perangkat lunaknya: VMware, RouterOS (MikroTik), XAMPP dan Winbox.

Setelah siap, menyimulasikan jaringan menggunakan bantuan VMware untuk membuat koneksi seperti gambar: Router yang digunakan adalah router virtual mengguanakan RouterOS. Kemudian mengubah nama interface ether1 dan ether2 (default) dengan private dan publik:

13720354371798610429
13720354371798610429
Kemudian mengatur pengalamatan antarmuka sebagai berikut:
13720356101151613702
13720356101151613702
Dengan mengaktifkan XAMPP, mencoba mengakses laman web PC2 dari PC1. Setelah itu melihat berkas log terekam sebelum menggunakan NAT:
13720357441905433583
13720357441905433583

192.168.4.2 adalah alamat PC1. Berkas log ini mencatat bahwa akses HTTP dilakukan dari alamat 192.168.4.2.

Sekarang kita mengaktifkan NAT lewat Winbox dengan perintah: Routing > Firewall > NAT:

13720358951717336751
13720358951717336751
Setelah menggunakan NAT:
13720361561619075395
13720361561619075395

Alamat IP yang digunakan adalah 202.10.1.1, yang merupakan alamat gateway yang terhubung ke jaringan 202.10.1.0/24. Dari sini rekaman berkas log menyatakan bahwa akses HTTP dilakukan dari 202.10.1.1, yang sebenarnya berasal dari 192.168.4.2. Jadi jelas di sini bahwa NAT telah “mewakilkan” 192.168.4.2 sebagai 202.10.1.1 untuk mengakses 202.10.1.2. Seperti itulah cara kerja NAT.

Referensi

http://computer.howstuffworks.com/nat.htm

http://www.openbsd.org/faq/pf/nat.html

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun