Mohon tunggu...
Caesar Balinda
Caesar Balinda Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I have not told half what I saw

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Eropa Titik Tolak Peradaban Modern

7 Februari 2011   16:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:49 1579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peradaban dimana kita hidup ini sering disebut sebagai peradaban modern. Menurut kamus elektronik Merrian-Webster, kata "modern" berasal dari bahasa latin "modernus". Kata ini berasal dari kata "modo". Kata "modernus" berarti "bahwa sekarang adalah", sedangkan kata "modo" berarti "dengan cara". Kata latin ini kemudian menjadi kata "modern" sebelum tahun 1585 untuk mendeskripsikan awal suatu era baru.

Perabadaban modern awal meliputi seluruh era Rennaisance. "Rennaisance" berarti kelahiran kembali. Disebut demikian karena pada awal peradaban modern tersebut terjadi kelahiran kembali pemikiran-pemikiran dan bahkan kebudayaan Eropa kuno saat sedang mencapai puncak kejayaan di bawah Yunani dan Rumawi. Awal gerakan rennaisance adalah penterjemahan kembali buku-buku Yunani dan Rumawi kuno yang diawali oleh Giovanni Boccaccio dan Francesco Petrarch. Tema sentral gerakan ini adalah humanisme, pencarian aktif ilmu pengetahuan dan bukan hanya menerima apa yang ada saja, dan keyakinan terhadap cita-cita republik.[1] Gerakan "Rennaisance" ini berawal di Florence Italia, berlangsung antara tahun 1400-1600 Masehi[2]. Karena renaissance bermula dari Italia (Eropa), sedangkan renaissance adalah awal peradaban modern[3], maka Eropa merupakan titik-tolak awal sejarah perkembangan peradaban modern. Indikasi sederhananya, kata "modern" itu sendiri berasal dari bahasa latin, bahasa asli Eropa sejak sekitar tahun 1000 SM.

Pada jaman rennaisance, buku-buku IPTEK banyak yang diterbitkan dalam bahasa masyarakat lokal, sedangkan pada abad pertengahan, buku-buku IPTEK diterbitkan dalam bahasa Latin dan bahasa Yunani sebagai bahasa ilmiah dan bahasa akademis. Penulisan dan penterjemahan teks-teks bahasa Latin dan bahasa Yunani ke dalam bahasa lokal memasyarakatkan IPTEK. Perembesan buku hingga level akar rumput terjadi dengan cepat seiring dengan pemberantasan buta huruf di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Pada gilirannya, hal ini mengakibatkan munculnya para penemu, penulis buku, pemikir, para ahli berbagai bidang dari golongan rakyat jelata.

Meskipun telah banyak yang dialihbahasakan ke bahasa lokal, namun jejak bahasa latin dan bahasa Yunani sebagai bahasa iptek jaman pra-modern dan jaman modern dapat kita lihat.

Contoh:

1. Penggunaan bahasa latin dalam biologi

Pada abad pertengahan, ilmu biologi telah berkembang dalam sekolah-sekolah yang disebut gimnasium dengan bahasa pengantar adalah bahasa latin. Ketika memasuki jaman modern, bahasa pengantar ilmu biologi berubah menjadi bahasa lokal, tapi bahasa latin masih tetap digunakan dalam penamaan seluruh makhluk hidup di seluruh dunia. Biologi kuno adalah cabang dari filsafat alam Aristoteles dari Yunani (Eropa). Bahasa latin masih digunakan sebagai bahasa pengantar buku-buku ilmu biologi hingga abad ke-18.

2. Penggunaan bahasa Yunani dalam penamaan ilmu secara umum

Contoh:

- Zoologi: "Zoo" (hewan) + "Logos" (Ilmu)

- Filsafat: "Philia" (cinta) + "Sophia" (hikmat, kebijaksanaan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun