Mohon tunggu...
Prasetya Buana
Prasetya Buana Mohon Tunggu... Lainnya - Bwana

Ig: @prasetya_buana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gak Perlu Emosi! Ini 6 Cara Mengatasi Tantrum pada Anak

22 September 2020   14:39 Diperbarui: 22 September 2020   14:48 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak tantrum | Photo by Ba Phi from Pexels

Sebagai orang tua kamu pasti pernah merasa kerepotan saat menghadapi si kecil yang mengalami tantrum, atau ledakan emosi. Tantrum pada anak biasanya terjadi di antara usianya yang ke 1 hingga 4 tahun. Banyak hal mengapa anak mengalami tantrum, seperti ketidakmampuan anak untuk mengekspresikan perasaannya, mereka tak bisa mengatakan apa yang sesungguhnya mereka inginkan, atau butuhkan, karena kurangnya keterampilan berbahasa pada anak.

Tantrum atau amukan pada anak ini adalah kondisi yang normal sekaligus bagian dari tumbuh kembang si buah hati. Jadi, sebagai orang tua yang bijak kamu tak perlu lagi panik, juga bingung, apalagi hingga memarahi anak. Berikut ini 6 cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi tantrum pada anak.

1. Tenang, tak perlu respons anak dengan tindakan marah-marah

Dalam situasi menghadapi anak yang tantrum sebisa mungkin kamu harus tetap tenang. Tahan dulu, jangan respons amukan atau aksi yang dilakukan anak, selagi itu tidak membahayakan dirinya sendiri. Jangan membentak ataupun berteriak agar si anak menghentikan rengekannya.

Karena tujuanmu ingin menenangkan anak, maka dari itu kamu juga harus tenang.

2. Jangan biarkan si anak melukai dirinya sendiri atau orang lain  

Dalam keadaan tantrum terkadang anak bisa melakukan aksi nekat yang dapat melukai dirinya sendiri atau orang lain di sekitarnya. Perananmu sebagai orang tua dalam situasi seperti ini harus lebih tegas, kendalikan anak, pegang mereka dengan erat hingga beberapa waktu. Perihal keamanan yang menyangkut anak itu penting, dan kamu jangan sampai menyerah. 

3. Jangan memukul anak  

Memukul anak bukan cara yang baik dalam mengatasi anak tantrum. Justru banyak dampak negatif yang bisa terjadi, tak hanya luka fisik, mungkin kesehatan mental si anak pun akan terpengaruh karena hal itu. Alih-alih memukul lebih baik curahkan kasih sayang pada anak untuk menenangkannya. 

4. Cari tahu mengapa anak tantrum

Cari tahu apa yang menyebabkan si anak tantrum. Apakah ia lapar, haus, menginginkan sesuatu, merasa tidak nyaman, atau sekadar ingin mendapatkan perhatian orang tuanya. Jika sudah tahu apa yang menjadi penyebab anak tantrum, mulailah atasi masalah itu.

Siapkan camilan dan minuman jika si kecil lapar atau haus. Berikan si kecil sedikit kebebasan jika ia tidak merasa nyaman dengan cara menggendongmu, atau pakaian yang dikenakan si anak tidak nyaman untuknya.

Pertimbangkan lagi apa yang diinginkan anak, misalnya ia ingin dibelikan mainan, untuk hal yang satu ini bisa juga untuk tak usah dipenuhi sebab nantinya anak akan terbiasa untuk meluapkan emosinya saat menginginkan suatu hal. Dan selalu ajak anak berinteraksi, jika ia ingin mendapat perhatianmu.

5. Tanya, jika masih tak tahu penyebabnya  

Andai kamu tak kunjung tahu apa yang sebenarnya si anak inginkan hingga menyebabkannya merengek. Ditambah kemampuan bahasa mereka yang masih terbatas. Tak usah pusing, kamu bisa menanyakan langsung pada anak, misalnya, “Kamu haus?” atau “Kamu mau tidur?”. Kemungkinan anak akan mengerti apa yang kamu ucapkan, dan mungkin juga ia akan membalas dengan anggukan atau geleng  kepala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun