Mohon tunggu...
Buyung Okita
Buyung Okita Mohon Tunggu... Lainnya - Spesialis Nasi Goreng Babat

Mantan Pembalap Odong-odong

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jika Perang Terjadi di Katulistiwa, Indonesia Harus Mengambil Sikap

3 Oktober 2020   12:02 Diperbarui: 3 Oktober 2020   12:04 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f9/Blockade_of_Toulon%2C_1810-1814.jpg

Inilah salah satu kisah negara yang mengganggap bahwa memiliki angkatan bersenjatanya sendiri untuk melindungi dirinya sendiri itu tidak penting. Milos hancur oleh negara yang dia anggap akan melindunginya disaat yang ia butuhkan.

LUXEMBOURG - BELGIA 

Pada saat berdirinya Luxembourg  merupakan negara netral yang tak memiliki angkatan bersenjata. Belgia juga merupakan negara yang netral pada perang dunia pertama dan kedua. Tetapi diduduki oleh Jerman pada perang dunia pertama dan kedua. Dari itu Luxembourg memutuskan untuk berafiliasi militer dengan NATO.

Luxembourg dan Belgia memiliki wilayah yang sangat penting dan strategis dalam peperangan di eropa antara Jerman, Inggri dan Prancis. Oleh karena itu jika terjadi perang diantara mereka maka akan diserbu odengan cara yang sama seperti Milos.

Akhir Kata

Indonesia merupakan negara yang berdaulat dan memiliki Angkatan Bersenjata yang solid. Karena itu wajib Angkatan bersenjata di Indonesia jangan sampai tercerai berai, begitu pula rakyatnya. Karena secara historis negara yang tidak memiliki angkatan bersenjata sangat rawan dan tidak meiliki daya tawar dalam berdiplomasi dengan negara lain. Rakyat juga harus saling rukun, bersaudara dan bersatu. 

Karena Sejarah juga membuktikan bahwa lemahnya persatuan rakyat dapat membuat perpecahan  negara, dan mengakibatkan pasukan negara lain masuk ke negara tersebut dengan alasan mengamankan terorisme dll. Sehingga menambah keruwetan konflik yang ada. Sehingga ujung-ujungnya menguntungkan pihak ain dan merugikan diri sendiri.

Indonesia menganut falsafah politik Bebas Aktif, bukan Bebas Pasif. Sehingga Indonesia harus benar-benar melakukan diplomasinya dengan tidak terlalu condong pada satu kekuatan dan benar-benar bisa mempertahankan kedaulatannya dan Indepedensinya di dunia Internasional. Pasif dan condong terhadap satu kekuatan akan membawa dampak yang kurang baik.

Ketika perang terjadi di wilayah katulistiwa, maka Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat strategis. Sikap yang jelas dan mempertahankan kemanan tanah airnya menjadi prioritas yang utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun