Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hujan, Sumber Air Kehidupan

8 Mei 2024   07:43 Diperbarui: 8 Mei 2024   07:44 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan.  sumber  : Dokumen pribadi. 

Bismillah,

Pekan pertama bulan Mei 2024, yang juga bertepatan dengan pekan terakhir bulan Syawal 1445 Hijrah hampir setiap hari atau malam turun hujan.

Hujan yang turun tidak tanggung-tanggung, deras dan cukup lama, sehingga dibeberapa tempat yang relatif rendah di Kota Bengkulu, air menyentuh dan memasuki pemukiman penduduk.

Padahal berdasarkan perhitungan musim menurut " pronoto mongso " bulan April-Mei biasanya curah hujan sudah mulai berkurang karena akan memasuki musim kemarau.

Sudah jamak diketahui konon, kalau April itu merupakan singkatan dari A = air dan pril = pril pral, artinya jumlah hari dan curah air hujan sudah jauh berkurang.


Jadi bila dikaitkan dengan dunia pertanian, maka memasuki bulan April petani sudah harus bersiap-siap untuk melakukan penghematan penggunaan air untuk lahan usahataninya.

Masa ini juga dikenal dengan musim gadu yang dimulai dengan bulan April sampai dengan bulan September (Asep), dimana lahan sawah tidak semua ditanami padi, melainkan ditanami palawija pada spot-spot lahan yang rawan kekurangan air.

Sementara masa tanam bulan Oktober sampai Maret dikenal dengan musim rendengan, dimana pada masa ini jamak curah hujan tinggi, sehingga hampir semua petani menanami lahan sawahnya dengan tanaman padi.

Akan tetapi beberapa tahun belakangan ini kondisi iklim mengalami " pergeseran "  tidak konstan seperti dahulu lagi, sehingga terkadang membingungkan, tidak hanya para petani tetapi juga di sektor lainnya.

Jika di era dulu, ketika akhir bulan Agustus dan memasuki awal September petani sudah sudah tahu betul bahwa musim hujan akan tiba dan mereka sudah siap turun kesawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun