Seragam  Perlu Untuk Menjaga Marwah Sekolah, Tapi Pergantian  Belum Diperlukan
Tatkala kita melihat sekumpulan orang yang mengenakan  busana dengan corak dan warna yang sama, maka kesan pertama dan dari mulut kita atau setidak-tidaknya hati kita akan mengatakan, " kompak betul " mereka.
Kesan tersebut tentu berlaku secara umum terhadap komunitas yang setiap kali beraktivitas mengenakan seragam yang  memang sudah berlaku di komunitasnya.
Apalagi pada sebuah lembaga penyelenggara pendidikan, maka seragam sudah merupakan suatu kebutuhan bagi para siswa untuk menimbulkan rasa percaya diri dan membangun rasa memiliki serta bangga akan sekolahnya.
Itulah beberapa efek positif bila sesuatu  dibuat seragam, tidak hanya sebatas pakaian, tapi juga terhadap hal-hal yang berkaitan  pola dan etika  pergaulan  sehari-hari, terutama bagi siswa.
Kembali ke topik.
Berkenaan dengan .pergantian seragam sekolah (bila ada) seharusnya dilakukan dan diberlakukan pada saat yang tepat, jangan kesannya mendadak, Â agar orang tua siswa ada waktu yang cukup untuk menyiapkan.
Disamping itu, kurun waktu lamanya penggunaan juga harus menjadi bahan pertimbangan, jangan sampai setiap tahun ada kebijakan pergantian seragam sekolah.
Hal ini penting karena pakaian seragam sekolah tersebut bagi sebagian orang tua, bila masih nampak baru akan " diwariskan " kepada generasi berikutnya.
Juga bagi orang tua yang berpunya, setelah tidak digunakan lagi oleh anak-anaknya, maka seragam sekolah itu akan diberikan kepada kerabat, tetangga atau siswa lain yang memerlukan.
Lalu dari aspek bahan dan jumlah seragam  yang diwajibkan, diupayakan bahan yang harganya relatif terjangkau oleh orang tua pada umumnya serta 2-3 setel seragam saja cukup (seragam pramuka berlaku untuk yang ikut ekstrakurikuler pramuka saja).
