Mohon tunggu...
Buyuang Binguang
Buyuang Binguang Mohon Tunggu... -

Analis kelas kampung yang masih suka linglung twitter : @buyuangbinguang google+ : +BuyuangBinguang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jurus Silat Muslim Kasim – Fauzi Bahar

11 Agustus 2015   19:44 Diperbarui: 11 Agustus 2015   19:48 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muslim Kasim  dan Fauzi Bahar termasuk tokoh yang paling gigih dalam melestarikan budaya adat Minangkabau, tak terkecuali silek (silat). Hal ini tentu tidak bisa dilepaskan dari didikan surau yang mereka cecap  sewaktu bocah. Sebagaimana kita ketahui, didikan surau bukan cuma mendidik anak-anak bujang dengan ilmu agama, tetapi juga akhlak yang baik, termasuk pula belajar silek. 

Bagi Muslim Kasim, silek tidak bisa dipisahkan dari lelaki Minangkabau. Disela-sela kesibukannya sebagai pamong senior, Muslim kasim masih menyempatkan diri berlatih silek. Tidak heran jika usia tidak lantas mengerus kemampuan bersilatnya. Ketika diuji para tuo silek dan pandeka, Muslim Kasim masih lincah.  Tendangan dan pukulan dapat ditangkis dan dipatahkan, bahkan Muslim Kasim juga balas menyerang. 

Saat ini Muslim Kasim Pembina Perkumpulan Silat tradisi Minang "Rancak Basamo Salingka Marapi Salirik Gunuang Singgalang”. Ia mendorong agar para tua silat mau mendirikan Koperasi Pendekar Minang , sebuah wadah sosial dan ekonomi, tak saja bagi guru silat tapi juga bagi para pendekarnya. Muslim Kasim juga mendukungbila ada keinginan dari tua silat mendirikan wadah khusus bagi pengembangan dan pelestarian silat yang berakar tradisi Minangkabau yang bukan untuk dipertandingkan, tapi diarifi dalam sikap yang bijak. Termasuk menggagas Musyawarah besar pendekar Minang guna pengembangan silek tradisi Minang.

Fauzi Bahar juga demikian. Ketegasan, kedisiplinan sekaligus sikap persaudaraan yang kental di diri Fauzi Bahar bukan semata-mata didikan  marinir. Jauh sebelum itu, Fauzi Bahar sudah mempelajari karakter luhur tersebut melalui silek.

Sejak kecil, Fauzi Bahar, yang turut berjualan sayur kangkung dan kue mangkuk ini, belajar mengaji di Surau Tabek, yang berada persis di depan rumahnya. Fauzi Bahar belajar silat di perguruan Pat Ban Bu (Empat Banding Budi) di Ikua Koto. Bahkan setelah tamat belajar silat, dia menjadi pelatih silat di perguruan Pat Ban Bu tersebut.

Atas dedikasinya dalam mengembangkan silek di Sumatera Barat, Fauzi Bahar ditetapkan sebagai  Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Barat periode 2012-2016. Pelantikan dilakukan oleh Ketum IPSI Letjen (Purn) Prabowo Subianto di di GOR Universitas Negeri Padang. Selain itu, oleh oleh Niniak Mamak  Koto Tangah Fauzi Bahar diberi gelar Pandeka Rajo Nan Sati.

Silek Minangkabau berguna sebagai perisai diri, sekaliguss mengandung kewajiban untuk manajadi garda penjaga nagari. Ikatan silek ini juga yang membuat Muslim Kasim – Fauzi Bahar klop untuk membangkik batang tarandam. Serupa silek, majunya Muslim Kasim – Fauzi Bahar dalam gelanggang pilgub Sumbar,  bukan semata-mata ambisi, tetapi merupakan perwujudan dari menjaga nagari.

Bahkan, jauh-jauh hari para tuo silek dan ribuan pandeka mudo di Perkumpulan Seni Silek Tradisi Minangkabau Rancak Basamo (PS2T-MKRB) sudah siap mengalangkan leher demi me­m­bangkit batang ta­ran­dam, yaitu ko­mitmen untuk mendukung Muslim Kasim menjadi Gu­bernur Sumbar periode 2015-2020.

 

Adu Jurus di Pilgub Sumbar

Dalam terminologi silek, ternyata poros Irwan Prayitno – Nasrul Abit dan Muslim kasim – Fauzi Bahar, bisa dikaji. Aliran silek di rantau dan pesisir merujuk pada Anjing Mualim.  Aliran Harimau Campo (Luhak Agam), Kucing Siam (Luhak Tanah Datar) dan Kambing Hutan (Luhak Limapuluh-Payokumbuh) memiliki ciri khas. Tetapi aliran Anjing Mualim memiliki dua bentuk dan sifat gerakannya. Pertama, bertahan dalam  lingkaran. Kedua, pertahanan dengan tetap berada dalam lingkaran. Bentuk-bentuk gerakan ini menimbulkan gerak-gerak yang menjurus kepada empat  penjuru angin, sehingga dinamakan jurus atau “langkah empat”. Intinya bertahan atau menyerang dari semua lini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun