Mohon tunggu...
Zulkifli SPdI
Zulkifli SPdI Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Arab MAN 3 Solok

Hidup akan benilai dengan amal, manusia akan berharga dengan kemanfaatannya bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan Guru Bahasa Arab di Zaman Milenial

7 Maret 2020   06:12 Diperbarui: 7 Maret 2020   06:21 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana belajar di luar kelas menggunakan smartphone. Photo By. Hj. Nelfitra, S.Pd

Guru bahasa arab itu harus jadi idola dan panutan siswa. Begitulah salah satu kalimat sederhana nan penuh makna yang pernah disampaikan oleh Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Imam Bonjol Padang beberapa waktu lalu. Beliau mencermati fenomena traumatis siswa terhadap pelajaran Bahasa Arab di madrasah. Siswa sudah terlanjur beranggapan dan yakin bahwa bahasa arab itu sangat susah. Bahkan melebihi matematika, kimia dan fisika sekalipun.

Oleh karena itulah, salah satu tantangan yang membentang di hadapan guru bahasa arab adalah bagaimana mengubah mindset dan cara pandang siswa terhadap pelajaran bahasa arab. Karena secara logika sederhanya, sesuatu yang sudah dianggap sulit itu akan benar-benar menjadi sulit pada akhirnya. Padahal jika dianggap mudah, maka niscaya dia akan terasa mudah. Buktinya sampai saat ini selalu bermunculan orang-orang yang dengan sungguh-sungguh belajar bahasa arab.

Salah satu caranya adalah dengan mendigitalisasi pembelajaran bahasa arab itu sendiri. Bila dulu bahasa arab itu identik dengan kitab kuning atau kitab gundul, maka sekarang sudah saatnya menggantinya dengan kitab-kitab digital (ebook). Bisa juga dengan memanfaatkan teknologi  android dan semisalnya. Selain itu juga bisa membuat latihan dan pembelajaran yang lebih menarik dengan membuat latihan dan pembelajaran secara online. Di dunia maya sana, sudah sangat banyak tersebar berbagai macam website maupun aplikasi yang bisa digunakan untuk pembelajaran. Ada yang gratis dengan fitur yang terbatas tentunya, ada juga yang berbayar dengan fitur yang melimpah dan mempesona.

Dengan menyiapkan pembelajaran yang up to date, sesuai dengan zamannya maka siswa akan lebih antusias dalam belajar. Bahkan mereka sampai tidak menyadari kalau jam pelajaran sudah berakhir dan saatnya kembali ke rumah. Sampai-sampai setelah mereka pulang ke rumah sekalipun masih ingin lagi mengerjakan latihan-latihan secara online itu. Padahal biasanya, mereka paling tidak setuju dan mengeluh kalau diberikan tugas di rumah. Mereka juga sering tidak sabar ketika berada dalam kelas dan berharap pelajaran bahasa arab segera usai.

Ada banyak situs dan aplikasi yang bisa kita manfaatkan sebagai sarana pembelajaran dan juga latihan, seperti Kahoot.com, Gimkit.com, quizzlet dan lain-lain. Kita tinggal mengetikkan kata kunci "aplikasi pembelajaran" misalnya di halaman pencarian Google, maka akan tersaji beberapa pilihan yang bisa kita aplikasikan dalam pembelajaran. Latihan-latihan yang biasanya terlihat menyeramkan, akan menjadi sebuah pertualangan baru bagi mereka. Mereka akan merasa seperti sedang bermain game online populer walaupun sebenarnya mereka sedang mengerjakan latihan.

Hal ini tentu saja tidak berlaku hanya bagi mata pelajaran bahasa arab saja, seluruh mata pelajaran dapat menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut. Walaupun awalnya memang terasa menambah pekerjaan sang guru, mulai dari mempelajari cara penggunaan aplikasi tersebut sampai membuat soal-soal dan jawaban dalam paket latihan tersebut, namun pada akhirnya kerja guru juga akan sangat terbantu. Dimana, guru tidak perlu repot lagi membaca tulisan siswa yang kadang seperti benang kusut atau seperti rumput laut yang disapu gelombang. Begitu mereka selesai mengerjakan latihan dalam bentuk game tersebut, maka skor atau nilainya akan langsung tercantum. Guru tinggal menyalinnya ke dalam buku nilainya.

Jika sebuah pembelajaran sudah berlangsung dengan nyaman dan menyenangkan bagi siswa dan juga gurunya, maka tentu saja tujuan pelajaran dapat tercapai dengan lebih baik. Siswa senang, guru pun bahagia. Apalagi jika proses pembelajarannya dilaksanakan di luar kelas seperti di bawah rindangnya pepohonan di sekitar sekolah, maka siswa akan lebih menikmatinya. Mereka tidak akan merasa terpenjara di dalam kelas. Mereka akan bersikap seperti ikan di dalam air, bukan malah seperti burung dalam sangkar.

photo-belajar-2-5e62d71a097f3602844af853.jpg
photo-belajar-2-5e62d71a097f3602844af853.jpg

Selfie Bareng Setelah PBM usai. Photo By. Widia Gusmiati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun