Mohon tunggu...
buono nawah
buono nawah Mohon Tunggu... -

Lahir di Pekalongan, saat ini menjabat sebagai Koordinator BKM Tunas Karya Mandiri sebuah organisasi pemberdayaan masyarakat non profit.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pemberdayaan Masyarakat KOG dengan Rakom

23 Mei 2013   10:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:09 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

*Menjawab Pertanyaan : Antara Rakom, BLM Sosial dan Esensi Pemberdayaan

Oleh : Buono


"Radio komunitas (rakom) mempunyai peran besar yang mendorong

keterlibatan masyarakat dalam implementasi dan monitoring PNPM Mandiri,

sehingga transparansi dan akuntabilitas program dapat ditingkatkan.

Mengingat peran rakom yang strategis tersebut, pelaku PNPM sendiri

perlu mengoptimalkan pemanfaatan rakom sebagai media pemberdayaan

masyarakat." (http://www.p2kp.org/wartaarsipdetil.asp?

mid=3198&catid=1&)

Esensi pemberdayaan masyarakat adalah berubahnya paradigma masyarakat

tentang penanggulangan kemiskinan. Bagaimana pola berfikir mereka yang

menganggap bahwa kemiskinan adalah "takdir" yang tidak dapat dirubah

menjadi pola fikir bahwa kemiskinan dapat ditanggulangi dengan bersama

-sama mengoptimalkan segenap sumber daya yang ada (alam, manusia).

Perubahan paradigma ini tidaklah instan. Butuh waktu, tenaga, biaya dan

media yang tepat bagi mereka (baca : warga miskin); Disinilah peran

yang diambil oleh Radio Komunitas (baca : Mandiri FM) dalam memberikan

pemahaman esensi pemberdayaan masyarakat.

Saya masih ingat ketika Fasilitator Kelurahan PNPM-MP membimbing kami

untuk mengadakan FGD tentang refleksi kemiskinan, tahun 2008 yang lalu.

Pertama : Kemiskinan terjadi karena lemahnya akses warga miskin

terhadap layanan pendidikan, kesehatan dan peningkatan ekonomi.

Kedua : Kemiskinan menjadikan mereka tidak dapat mengakses   informasi

dan layanan fasilitas umum.

Ketiga : Secara umum masyarakat yang berada dalam garis kemiskinan

kurang peduli terhadap pendidikan, kesehatan, dan permasalahan sosial

lainnya.

Berangkat dari permasalahan tersebut diatas BKM Tunas Karya Mandiri

hadir di tengah desa Tangkil Kulon, merupakan salah satu bentuk

kebutuhan  masyarakat  terhadap  lembaga  yang  representatif  dan

mengakar  dalam  upaya penanggulangan  kemiskinan.   Melalui  BKM Tunas

Karya Mandiri  masyarakat  belajar  dalam perbaikan  sikap,  perilaku,

cara  pandang  dengan menanamkan  nilai-nilai  kemanusiaan  dan

prinsip-prinsip  kemasyarakatan,  belajar  menyusun  program  bersama

dan  merealisasikannya.  Dengan  perubahan  pola  pikir  masyarakat yang  memandang  bahwa

upaya  kemiskinan  harus  dilaksanakan melalui  pendekatan  Tri Daya

yaitu pembangunan bidang  lingkungan, ekonomi dan sosial yang  terpadu

dan sinergi dan melibatkan  semua  pihak  baik masyarakat,  swasta

maupun  pemerintah  daerah  sendiri.  Prinsip transparansi  dan

keberlanjutan  dalam  pelaksanaan  program  penanggulangan  kemiskinan

dikedepankan BKM Tunas Karya Mandiri.

BKM Tunas Karya Mandiri berkomitmen pada pemberdayaan warga miskin

dengan memperjuangkan hak-hak dasar warga miskin seperti layanan

pendidikan, kesehatan maupun jangkauan pembangunan. Untuk itu didirikan

radio komunitas untuk menjadi alat untuk membantu penyampaian materi

pendidikan, penyuluhan kesehatan, mengadvokasikan hak-hak dasar, juga

menjadi sarana komunikasi dalam memobilisasi, serta media informasi dan

hiburan bagi warga miskin di Kabupaten Pekalongan pada umumnya.

Benar yang disampaikan oleh Zahrotul Atiyah dalam

http://p2kp.org/wartadetil.asp?mid=5724&catid=2& ,  bahwa kegiatan

sosial yang dapat didanai dari BLM PNPM tidak terlepas dari tujuan

peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). yaitu peningkatan

kapasitas warga miskin dalam meningkatkan daya beli; bidang pendidikan

dan kesehatan.

Menjawab artikel tersebut maka BKM Tunas Karya Mandiri tidak hanya

menanggulangi kemiskinan dengan membangun infrastruktur dibidang

pendidikan, kesehatan dan sosial (bantuan tunai) semata tetapi dengan

cara mengintegrasikan pembangunan fisik dan pembangunan mental warga

miskin melalui radio komunitas Mandiri FM dengan cara :

Pertama : Adanya program siaran radio yang mendukung kegiatan

pendidikan bagi warga miskin. Secara umum masyarakat yang berada dalam

garis kemiskinan kurang peduli terhadap pendidikan. Masih adanya warga

miskin yang buta huruf dan pendidikan anak-anak mereka masih rendah

yang hanya lulus pendidikan dasar dan lebih memilih bekerja untuk

membatu ekonomi keluarga menjadikan siaran radio komunitas memberikan

jangkauan pengajaran dan pendidikan lebih luas dan lebih intensif,

sehingga mempercepat pengentasan buta aksara dan memberikan pemahaman

pentingnya pendidikan.

Kedua : Adanya program siaran radio yang mengkampanyekan informasi

tentang layanan kesehatan bagi warga miskin.Warga miskin merupakan

komunitas yang sangat rentan dengan berbagai penyakit, disebabkan

karena pola hidup mereka yang kurang memperhatikan kebersihan dan

kesehatan. Siaran Radio Komunitas akan membantu memberikan berbagai

informasi kesehatan bagi warga miskin.

Ketiga : Adanya program siaran radio yang mendukung pemberdayaan

ekonomi berupa pemberian informasi tentang harga, akses pasar, serta

sarana promosi usaha mereka.

Melalui siaran radio, productive poor  akan secara cepat mendapatkan

informasi harga berbagai komoditas hasil produksi mereka, serta

informasi pasar. Selama ini promosi usaha hanya dapat dinikmati oleh

wirausaha menengah keatas dengan modal besar. Radio Komunitas juga

dapat difungsikan guna membantu mereka dalam meningkatkan kapasitas dan

promosi usaha mereka dalam bentuk onair maupun offair.

Diharapkan dengan program siaran yang dilakukan oleh Radio Komunitas

Mandiri FM warga miskin lebih sadar akan pentingnya pendidikan,

kesehatan dan peningkatan kesejahteraan mereka disertai dengan

perubahan paradigma mereka tentang pengentasan kemiskinan.

Adapun siaran yang menunjang ketiga kegiatan tersebut diatas, maka

Mandiri FM merancang beberapa acara, diantaranya :

a.  Program siaran pendidikan

1.  Program DISKUSI (Dialog Interaktif untuk Akuntabilitas dan

Transparansi) PNPM,

2.  Program Sinau Bareng (siaran pendidikan)

3.  Program Konco Tani  (talkshow tentang peternakan dan

pertanian),

4.  Program siaran budaya lokal Pekalongan).

b.  Program siaran  kesehatan

1.  Talkshow Sehat Herbal (pengobatan tradisional dengan herbal),

2.  Talk Show Apa Kata Dokter ( cara hidup sehat, dan Seputar Info

kesehatan).

c.  Program siaran  pengembangan ekonomi

1.  Informasi harga dan pemasaran,

2.  Informasi bercocok tanam,

3.  Informasi produk wirausaha miskin produktif dengan ILM,

talkshow  tentang produk,

4.  Bazar produk wirausaha miskin produktif (off air)

Dengan program siaran tersebut tentu saja pihak yang diuntungkan adalah

warga miskin Kabupaten  Pekalongan. Konsep siaran ini pernah kami matangkan bersama Suryanto (yang saat itu menjabat sebagai Korkot PNPM-MP Kab. Pekalongan) sebelum beliau pindah

tugas.Kami yakin dengan program siaran tersebut dapat mencapai delapan

target MDG's yang dilontarkan oleh Akar Atya (panggilan lain untuk Zahrotul Atiyah)

Pertanyaan berikutnya dari Sdr.Akar Atya adalah bahwa tidak semua

kegiatan dapat didanai oleh dana BLM, yang sangat terbatas dan besaran

swadaya masyarakat; ini sudah terjawab selama radio ini berdiri hingga

sekarang tidak dibiayai oleh BLM (diluar bantuan Rp.770.000,- untuk

pengurusan perijinan). Bisa Anda bayangkan bila Anda menggunakan media

untuk menginformasikan kegiatan Anda, berapakah uang yang harus Anda

keluarkan?. Kami tidak seperti itu. Kembali ke esensi lahirnya kami

adalah untuk memberikan pencerahan kepada warga miskin agar mereka

lebih berdaya.

Opini Anda mengenai rakom sebagai sebuah media penyampaian informasi,

segmen audiens rakom relatif terbatas. Terbatas pada warga masyarakat

yang bisa mengaksesnya dan sekaligus pada batasan minat. Dari segi ini,

efektivitas penggunaan Rakom sangat terbatas pada kalangan tertentu

(pendengar rakom) dan sekaligus jangkauan siarannya.

Perlu kami jelaskan bahwa disinilah Anda tidak membaca tulisan saya di

alinea 4-7 (lihat : http://p2kp.org/wartadetil.asp?mid=5710&catid=3&).

Sebagai seorang mantan market research, saya memahami bahwa warga

miskin dengan kondisi pendidikan yang rendah (bahkan buta huruf),

bekerja pada bidang non formal (serabutan); radio bagi mereka adalah

teman bekerja dan rekreasi fikiran. Sehingga pilihan kami tentu sangat

berdasar menjadikan rakom sebagai media pemberdayaan masyarakat.

Ketika Anda mempertanyakan sisi keamanan (safety, menurut Anda); Kemana

Anda-Saudara Fasilitator CD- saat pelatihan pembuatan kue di TPQ Al

Mujahidin desa Tangkil Kulon Kec. Kedungwuni, dimana terjadi kebakaran

alat pemanggang kue, yang hampir membunuh koordinator BKM Tunas karya

Mandiri, Sekretariat, lima anak koordinator BKM, perserta pelatihan dan

mungkin warga sekitar karena kebakaran itu terjadi?. Untung saja

kebakaran tidak merembet. Yang anda perlu ketahui bahwa pelatihan ini

dibiayai dari BLM, ketika kecelakaan itu terjadi, pernahkah Anda

mengucapkan ikut prihatin ataukah anda berusaha mengembalikan psikologi

KSM Mandiri Institute Training Centre agar pulih? Sama sekali tidak

ada respon dari Anda kan?

Sebagai media komunitas yang seluruhnya didanai oleh swadaya

masyarakat, kami sepenuhnya tidak menginginkan kecelakaan itu terjadi,

kami telah memberikan yang kami bisa agar kami lebih berarti bagi

pemberdayaan masyarakat. Tidakkah Anda melihat itu?

Kami tidak menutup mata, bahwa sumber dana dari rakom bukan hanya dari

BLM (ingat sampai sekarang, rakom kami belum pernah didanai oleh BLM)-

lihat artikel yang sama alenia 14, sehingga kami selalu melakukan

chanelling dengan lembaga yang peduli terhadap rakom seperti Combine

Institute, Pirac, TIFA, JRKI, PNPM Support Facility (PSF), dan Jalin

Suara maupun Pemda (BKKBN, Dinkes, dll). Pertanyaanya adalah, Sebagai

Fasilitator, dalam kondisi force majour, dimana rakom Mandiri FM harus

diselamatkan, pernahkah Anda memberikan solusi kepada kami itu?

Terakhir mengenai statemen Anda yang secara tidak langsung dikenakan

pada saya, yaitu : Manusia yang paling berdaya bukanlah manusia yang

paling pintar, melainkan manusia yang pada dirinya melekat sifat-sifat

baik. Akan semakin berdaya, jika selain mempunyai sifat baik juga

memiliki kapasitas yang tinggi. Silakan lihat kuadran tingkat

keberdayaan versi P2KP.

Perlu saya tanggapi bahwa saya adalah relawan yang dipilih oleh warga

Desa Tangkil Kulon dua periode berturut-turut untuk mewakili mereka

sebagai Koordinator BKM Tunas Karya Mandiri dengan suara terbanyak

dibandingkan rekan-rekan lainnya. Bukan berarti saya lebih baik dari

mereka. Pilihan mereka kepada saya karena didasari oleh mencari manusia

baik (pelajari lagi panduan pemilu BKM lebih lanjut). Saya adalah orang

yang kehilangan penghasilan untuk menghidupi lima anak dan satu istri

karena hadirnya PNPM-MP di desa saya (lihat :

https://bkmtunaskaryamandiri.wordpress.com/2013/04/14/sukses-raih-

program-plpbk-melalui-rakom/) bahkan saya rela kehilangan nyawa seluruh

keluarga saya saat kejadian kebakaran di Mandiri Institute Training

Centre saat itu. Bukan berarti saya menganggap bahwa diri saya yang

terbaik di desa Tangkil Kulon- Anda perlu membuka dokumen PP

(Perencanaan Partisipatif) dan RTW (Tembug Tahunan Warga) BKM Tunas

karya Mandiri dengan hasil yang sangat memuaskan. Bila perlu coba anda

bertanya kepada siapapun di Desa Tangkil Kulon, anak-anak hingga lansia

tentang buono, saya jamin 90% warga pasti tahu. Mohon maaf sebelumnya

bila terdengar saya begitu sombong dan angkut dengan hal itu. Tapi ini

sekedar untuk memberikan gambaran tentang siapa saya sebenarnya.

Semoga ini semua dapat memberikan pemahaman Anda tentang BKM Tunas

Karya Mandiri, rakom Mandiri FM dan seluruh relawan PNPM-MP Desa

Tangkil Kulon.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun