Mohon tunggu...
Mochamad Tommy Adrianto
Mochamad Tommy Adrianto Mohon Tunggu... Advokat

Profesi Saya Sebagai Advokat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Piala Dunia U-20 dan Runtuhnya Suara Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

14 Maret 2025   20:29 Diperbarui: 14 Maret 2025   20:40 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://unpar.ac.id/beri-kuliah-umum-di-unpar-ganjar-pranowo-beberkan-2-cara-pemuda-bangun-bangsa/

Pilpres 2024 di Indonesia membawa banyak kejutan, terutama bagi Ganjar Pranowo, yang sebelumnya digadang-gadang sebagai calon kuat namun mengalami kekalahan signifikan. Salah satu faktor yang kerap disorot adalah dampak dari pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023. Keputusan tersebut dipandang sebagai pukulan telak bagi citra Ganjar, terutama di kalangan pemilih muda. Artikel ini akan mengulas secara kritis bagaimana polemik Piala Dunia U-20 berkontribusi terhadap kemerosotan suara Ganjar di Pilpres 2024.

1. Kronologi Pembatalan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Piala Dunia U-20 seharusnya menjadi momen besar bagi Indonesia dalam menunjukkan kapasitasnya sebagai tuan rumah ajang sepak bola internasional. Namun, menjelang penyelenggaraan, muncul penolakan dari beberapa pihak terkait keikutsertaan tim nasional Israel. Gubernur Jawa Tengah saat itu, Ganjar Pranowo, termasuk salah satu tokoh politik yang secara terbuka menolak kehadiran Israel, sejalan dengan kebijakan luar negeri Indonesia yang mendukung Palestina.

Namun, sikap ini berujung pada keputusan FIFA untuk mencabut status tuan rumah dari Indonesia. Keputusan ini memicu kekecewaan besar, terutama di kalangan pecinta sepak bola dan anak-anak muda yang berharap bisa menyaksikan turnamen ini berlangsung di tanah air.

2. Dampak Politik: Kekecewaan Pemilih Muda terhadap Ganjar

Salah satu basis pemilih yang penting dalam Pilpres 2024 adalah kelompok muda, terutama penggemar sepak bola yang jumlahnya sangat besar di Indonesia. Pembatalan Piala Dunia U-20 memicu kemarahan di kalangan mereka, yang merasa bahwa ajang olahraga tidak seharusnya dicampuradukkan dengan politik.

Ganjar Pranowo, yang sebelumnya memiliki citra sebagai pemimpin muda dan progresif, mulai kehilangan dukungan dari kelompok ini. Media sosial pun ramai dengan kritik terhadapnya, dengan narasi bahwa Ganjar lebih mementingkan politik identitas daripada kepentingan nasional. Kekecewaan ini terus berkembang dan menjadi salah satu faktor yang menggerus elektabilitasnya.

3. Kegagalan Mengelola Krisis dan Perubahan Persepsi Publik

Salah satu faktor penting dalam politik adalah bagaimana seorang pemimpin merespons krisis. Dalam kasus Piala Dunia U-20, Ganjar tampak gagal mengelola komunikasi politik dengan baik. Alih-alih memberikan solusi atau mencari jalan tengah, ia malah semakin terjebak dalam polemik politik.

Publik melihat bahwa Ganjar tidak memiliki ketegasan dan fleksibilitas dalam mengambil keputusan. Hal ini berbanding terbalik dengan citra kompetitornya, Prabowo Subianto, yang justru berhasil membangun narasi sebagai pemimpin yang tegas dan berorientasi pada kepentingan rakyat. Akibatnya, banyak pemilih yang beralih dukungan, terutama mereka yang kecewa dengan keputusan pembatalan turnamen tersebut.

4. Faktor Lain yang Memperburuk Posisi Ganjar di Pilpres 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun