Mohon tunggu...
riza bahtiar
riza bahtiar Mohon Tunggu... Penulis lepas

Menulis artikel, esai, dan beberapa tulisan remeh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dinamika Konflik Israel-Iran: Antara Psikologi Superior, Kerentanan, dan Kehancuran Skala Besar

15 Juni 2025   21:25 Diperbarui: 16 Juni 2025   05:13 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Meskipun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim sebagian besar rudal berhasil diintersepsi, fakta bahwa beberapa rudal mampu menembus sistem pertahanan multi-lapis mereka menunjukkan bahwa **tidak ada sistem pertahanan yang 100% sempurna**. Insiden ini mengungkap kerentanan yang sebelumnya mungkin kurang diperhitungkan oleh Israel, memaksa mereka untuk mengevaluasi kembali strategi pertahanan mereka di tengah kemampuan rudal Iran yang terus berkembang.

Asimetri Kehancuran: Gaza vs. Israel

Perbandingan tingkat kerusakan antara Jalur Gaza dan Israel dalam konflik ini adalah gambaran paling jelas dari asimetri kekuatan dan dampak kemanusiaan. **Kerusakan di Jalur Gaza berada pada skala yang menghancurkan dan jauh, jauh lebih parah dibandingkan dengan kerusakan di Israel.**

Di Gaza, lebih dari **60% hingga 75% dari seluruh bangunan, termasuk ratusan ribu unit rumah, telah rusak atau hancur total**. Infrastruktur vital seperti **rumah sakit, sekolah, sistem air dan sanitasi, serta jalan telah runtuh sepenuhnya**. Hampir seluruh sektor kehidupan di Gaza telah lumpuh, dengan kerugian ekonomi diperkirakan mencapai $18,5 miliar, setara dengan 97% dari PDB gabungan Tepi Barat dan Gaza. Korban jiwa di Gaza pun mencapai angka yang sangat tragis, dengan **lebih dari 46.000 hingga 48.000 warga Palestina tewas**, termasuk puluhan ribu anak-anak dan wanita. Kehancuran di Gaza digambarkan oleh PBB sebagai "belum pernah terjadi sebelumnya," bahkan dibandingkan dengan kota-kota yang hancur total selama Perang Dunia II.

Sebaliknya, di Israel, meskipun terjadi serangan roket dan rudal yang konstan, kerusakan properti dan infrastruktur bersifat terbatas dan terlokalisir. Sebagian besar serangan berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara yang canggih. Kerugian korban jiwa di Israel, meskipun tragis, jauh lebih sedikit dibandingkan di Gaza. Kerugian ekonomi akibat serangan rudal Iran pun diperkirakan hanya sekitar 100 juta dolar AS, angka yang sangat kecil dibandingkan dengan kerugian di Gaza. Secara persentase, **kerusakan di Gaza mencapai puluhan hingga puluhan ribu persen lebih tinggi** dibandingkan dengan Israel.

Masa Depan Konflik yang Tidak Pasti

Serangan rudal Iran yang berhasil menembus pertahanan Israel, meskipun tidak menyebabkan kehancuran masif seperti di Gaza, telah mengubah dinamika psikologis dan strategis konflik. Kepercayaan diri mutlak mungkin kini harus diimbangi dengan kesadaran akan kerentanan. Sementara Israel bersumpah untuk membalas dengan menyerang infrastruktur nuklir dan rudal balistik Iran, Teheran menunjukkan kemampuan untuk memberikan pukulan balik yang signifikan.

Konflik ini terus meningkat, dengan konsekuensi yang meluas, tidak hanya bagi Timur Tengah tetapi juga bagi stabilitas global. Harga energi melonjak, dan ada kekhawatiran tentang dampak ekonomi yang lebih luas. Tanpa intervensi diplomatik yang kuat dan upaya de-eskalasi yang serius, wilayah ini berisiko terperosok ke dalam konflik yang lebih besar dengan dampak kemanusiaan dan ekonomi yang tak terbayangkan.

---

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun