Mohon tunggu...
Bunga _Tidur
Bunga _Tidur Mohon Tunggu... Penulis - Menulislah

Hidup untuk berkarya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Kita Kembali Terjajah?

3 Juni 2019   12:18 Diperbarui: 3 Juni 2019   12:28 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Aldy Kurniawan
(Ketua Umum PC IMM Bangka / Mahasiswa FH UBB)

Setelah merdeka pada tahun 1945. 

Indonesia kembali dijajah dengan berbagai cara oleh berbagai negara. Lalu apa lagi yang akan dikuasai oleh pihak asing di Indonesia ??  

Saat ini dunia hiburan atau entertain merupakan salah satu dari sekian banyak kategori profesi yang menjanjikan di era yang semakin maju pada beberapa tahun terakhir. 

Pelaku hiburan di Indonesia pun banyak mendapatkan upah jasa profesi yang rata-rata paling kecil 75 Juta untuk satu kali tampil. Banyak sekali jenis profesi di dunia hiburan tanah air yang sedang naik daun contohnya seperti presenter, penyanyi solo, grup band, pelawak, bahkan penceramah sekalipun mendapatkan upah profesi yang cukup tinggi yang dihasilkan dari dunia hiburan tersebut.

Dalam kurun waktu 1 sampai 2 tahun terakhir dunia hiburan tanah air mulai mendapatkan dampak yang bisa dikatakan baik tetapi kini seolah mulai terjajah. Lalu yang menjadi pertanyaan, dalam segi manakah dunia entertain Indonesia dirasakan mulai dijajah ?


Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini di dunia hiburan tanah air yaitu adanya Warga Negara Asing (WNA) yang turut andil mewarnai dan memajukan dunia entertain Indonesia. Namun sebaliknya, lini-lini penting dunia entertain mulai diambil alih oleh WNA tersebut. 

Hal ini dapat terlihat dengan banyaknya muncul artis-artis import yang beberapa diantaranya menjadi presenter di stasiun tv swasta dan ada juga yang tampil sebagai boyband bahkan ada yang menjadi pelawak. Terdapat beberapa nama yang mungkin sudah dikenal baik oleh netizen atau masyarakat Indonesia, seperti Lee Jeong Hoon. Miller Ali, Tyson Lynch, Haruka Nakagawa, Ashraf Sinclair dan sebagainya.

Trend Warga Negara Asing (WNA) yang mewarnai dunia hiburan Indonesia ini tentu menjadi perhatian. Perhatian tersebut timbul bukan karena adanya WNA, melainkan timbul suatu hal, apakah ada permasalahan dengan sumber daya manusia khususnya dari artis lokal Indonesia ? 

Sedangkan seperti yang terlihat sejak dahulu, dunia entertain Indonesia juga bisa eksis terhadap perkembangan yang terjadi di dunia. Bahkan beberapa artis lokal dalam profesi ini pun menunjukkan taringnya dengan tampil di berbagai event internasional dan bahkan diantaranya pun mendapatkan penghargaan oleh masyarakat internasional contohnya seperti Rhoma Irama, Iwan Fals, Helmi Yahya, Joe Taslim, Iko Uwais dan sebagainya. Nama-nama tersebut pun masih eksis dalam dunia hiburan tanah air hingga saat ini dan tidak kalah saing dengan WNA yang ada di Indonesia.

Dengan tekad Pemerintah Republik Indonesia untuk dapat memenuhi amanah Konstitusi Republik Indonesia Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang mana mensejahterakan seluruh rakyatnya. Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih terhadap para pengelola media terkhusus yang disiarkan melalui media televisi baik swasta maupun negeri untuk dapat mengutamakan artis lokal maupun sarjana lokal untuk diberikan "panggung" sebagai bentuk "endorsement" kepada sumber daya manusia Indonesia. Hal tersebut dilakukan tak lain untuk mendukung perekonomian nasional dan perluasan kesempatan kerja bagi Warga Negara Indonesia (WNI). 

Kemudian, apabila dicermati dengan baik adanya fenomena artis-artis import tersebut dapat menimbulkan pertanyaan kritis "Masa iya, Artis Indonesia gak bisa jadi Host? Pelawak? Dan sejenisnya?"
Oleh karena itu, bangsa ini harus menyikapi permasalahan tersebut dengan meningkatkan rasa percaya diri yang lebih terhadap sumber daya manusia (SDM) yang ada ditanah air terkhusus dalam bidang entertain. 

Bukan tidak mungkin apabila kondisi ini terus dibiarkan maka lapangan pekerjaan di sektor hiburan yang seharusnya bisa menjadi sektor unggulan akan diambil alih oleh artis-artis import. Bagaimanapun yang paham akan kultural hiburan masyarakat Indonesia adalah masyarakat itu sendiri, karena sumber daya manusia Indonesia di sektor entertain memiliki daya kreativitas dan inovasi yang luar biasa. Namun, apabila dirasa Warga Negara Indonesia (WNI) kurang mampu lagi untuk bersaing ? sudah seharusnya bangsa ini kembali berkaca dan lebih optimal lagi mengasah sumber daya manusia yang ada. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun