Mohon tunggu...
Khoirul Muttaqin
Khoirul Muttaqin Mohon Tunggu... Wiraswasta - IG: @bukutaqin

Halo 🙌 Semoga tulisan-tulisan di sini cukup bagus untuk kamu, yaa 😘🤗

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Daily Gratitude: Mendapat Restu untuk Menulis di Web Novel

23 Juni 2022   10:00 Diperbarui: 23 Juni 2022   10:06 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pexels.com by Andrea Piacquadio 

Kalau kamu bagaimana? Apa juga suka membaca dan menulis juga? Sepertinya zaman sekarang makin banyak orang yang suka membaca dan menulis. Alasannya karena fasilitas di dunia maya saat ini sudah sangat canggih dan mudah. Tidak sulit untuk mencari bacaan novel maupun komik, atau bahkan berita hingga jurnal di internet. Begitu pula platform-pltatform untuk menulis.

Menulis di platform web novel saat ini terbilang gampang. Ada banyak pilihan yang bisa digunakan. Selain itu, platform-platform tersebut bisa dibilang sebagai "lowongan pekerjaan" yang tidak pernah tutup dan selalu kekurangan karyawan. Mereka selalu membutuhkan karya-karya baru.

Mengkin yang harus disiapkan ketika memutuskan menulis di web novel adalah ketekunan dan keahlian merangkai cerita dan menuangkan dalam narasi. Namun keahlian semacam ini biasanya didukung oleh pihak platform untuk dikembangkan. Mereka sering mengadakan pelatihan atau memberikan saran bahkan bimbingan bagi penulis-penulisnya.

Baca juga:

Mendapatkan restu keluarga untuk menekuni menulis di web novel

Hal yang tidak kalah menyenangkan saat menggeluti bidang menulis di web novel adalah mendapatkan restu dari keluarga. Alhamdulillah. Telah mendapatkan izin untuk menekuni dunia menulis. Sehingga komunikasi di rumah bisa berjalan seperti biasanya.

Kejadian itu terjadi pada malam sehabis magrib, saat bercapak-cakap dengan kakak di ruang tamu. Kami berbincang mengenai "mencari uang" yang seringkali sulit. 

Kakak saya adalah petani ikan kecil dengan beberapa kolam ikan di belakang rumah. Ia bercerita selayaknya mengelola ikan, untuk mendapatkan hasil yang terbilang "cukup" haruslah melewati beberapa tahap. 

Seringkali tahapnya memang melelahkan dan tidak begitu terlihat hasilnya. Namun tidak ada salahnya untuk dilanjutkan. Karena lama-lama kita akan memahami polanya dan bisa mencari celah untuk mendapatkan yang kita inginkan.

Begitu pula dengan menulis, katanya. Diperlukan proses untuk mencari pola dan mengambil peluang yang terlihat. Jika awalnya hasil yang didapat tidak begitu terlihat. Tidak perlu menyerah. Lakukan lagi dan lagi hingga mendapatkan polanya. Jangan lupa konsisten dan tingkatkan kualitas, karena bisa jadi di sanalah rezeki sedang menunggu kita.

Menulis adalah pekerjaan yang tidak begitu terlihat. Karena prosesnya hanya dilakukan dengan berpikir dan menulis. Sehingga seringkali mereka para penulis dianggap malas-malasan dan tidak bekerja. Seperti yang diungkapkan penulis kenamaan Mahfud Ikhwan di kolom mojok.co beberapa waktu silam. Padahal anggapan demikian bisa keliru. Mereka penuli banyak yang justru sangat bekerja keras.

Bersyukur bisa bekerja

Ketika restu telah diberikan dan komunikasi di rumah bisa berjalan dengan baik. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah bekerja: berpikir, menulis, menggunggahnya dan berusaha mendapatkan banyak pembaca.

Saya bersyukur bisa menulis dan membuat novel. Meski kualitasnya masih pas-pasan, saya bisa masuk pada "pekerjaan yang selalu membutuhkan karyawan". Platform-platform menulis selalu membtuhkan naskah baru. Sehingga asalkan masih bisa berpikir dan menulis, saya akan memanfaatkan kesempatak ini dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun