"Orang-orang kaya membangun kebiasaan bermutu. Misal mereka terlihat malas-malasan. Bisa juga mereka sambil trading."
Literasi finansial menjadi hal yang perlu dipelajari masyarakat Indonesia. Begitu pula untuk saya. Karena finansial adalah kunci hidup yang sejahtera.
Saya sempat kaget saat berada di daerah terpencil bagian kabupaten Kediri. Orang-orang desa yang notabene hidup dengan mengandalkan sawah. Ternyata hutang mereka ratusan juta. Bahkan ada yang hampir satu miliar.
Daripada bermain dengan hutang yang begitu banyak. Kenapa mereka tidak bermain trading saja. Toh, di internet ada panduan untuk belajar secara gratis. Baik itu di website ataupun di media sosial. Bukankah semua bisa dipelajari saat ini karena ada internet? Jangan hanya belajar cara berhutang dong.
Trading bisa menjadi kebiasaan yang menjanjikan untuk kaya. Mutlak, untuk mereka yang mau belajar dan tidak buru-buru "ingin mendapat hasil besar". Karena semuanya butuh proses untuk memahaminya.
Untuk menangkal resiko saat trading, kita bisa memulai dari nominal yang rendah. Tidak takut saat harga turun. Tidak buru-buru gembira saat harga naik. Karena semuanya memang sudah ada waktunya.
Di zaman yang semakin canggih ini, aplikasi trading sudah memudahkan penggunanya. Bahkan ada fitur yang secara automatis menjual/membeli. Sehingga penggunanya tidak harus menatap layar terus menerus.
Jika masalah kunci trading, kita hanya perlu belajar analisis teknikal dan fundamental. Dua hal ini sudah sangat cukup untuk menjadikan kita bisa trading.Â
Membeli di harga yang murah, lalu menjual di harga yang tinggi. Cukup simple untuk melakukannya. Semua orang pasti bisa melakukannya asal belajar secara mandiri. Baik itu belajar bersama mentor, lewat buku, atau lewat internet.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!