Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Nggak Lebaran Rasanya kalau Tidak Ada Kue Nastar, Kastengel dan Putri Salju

21 April 2023   23:49 Diperbarui: 21 April 2023   23:54 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi hampers kue kering Idul Fitri (dok:  Auter Gift and hampers)

Nggak Lebaran kalau tidak ada kue nastar, kue kastengel dan kue putri salju. Itu yang saya rasakan dan saya temui di setiap momen Idul Fitri, semenjak saya kecil - hingga seusia sekarang ini. Ketiga jenis kue kering itu menjadi paket lengkap dan menjadi ciri Idul Fitri. Ketiga kue-kue kering tersebut tidak wajib ada di Lebaran Idul Adha, hanya di Idul Fitri. Itu paket kue kering yang standar/dasar. Kadang ada kelebihan jenis kue kering lagi yang dihadirkan di momen lebaran, seperti kue lidah kucing, kue semprit ataupun kue bangkit.

Tapi memang sih, ketiga kue kering wajib ada saat Lebaran seperti yang saya sebut di atas, menambah semaraknya suasana Lebaran. Waktu usia-usia SMP - SMA dulu, saya termasuk rajin ikutan membantu ibu membuat sendiri kue nastar, kastenger dan putri salju itu. Karena, selain untuk kebutuhan lebaran sendiri, ibuku menerima pesanan ketiga kue itu. Biasanya setelah sahur, nggak tidur lagi. Jadi setelah salat subuh, mulailah pembuatan kue-kue lebaran itu. Bahkan seharian metung kami berkutat di dapur mengerjakan kue-kue pesanan itu. Saya biasanya membantu mencetak kuenya, sementara ibu membuat adonan dan selai nanasnya (untuk nastar). Jadi bahan kulit nastar itu dibuat bulat-bulat dengan timbangan yang sama, agar bentuk kue juga akan sama. Adonan per kue tadi kemudian ditipis-tipiskan dan lalu diisi selai nanas, lalu ditutup kembali dan diputar-putar di atas telapak tangan untuk membentuk bentuk bulat yang seragam. Sementara kalau kue kastengel, adonan yang sudah disiapkan kemudian dicetak menggunakan alat cetakan supaya mendapat bentuk yang seragam. 

Untuk kue kastengel ini, keju yang digunakan tambahan keju untuk campurannya. Keju yang digunakan adalah keju cheddar dan keju edam (yang berselimut kulit lilin merah). Setelah kue nastar dan kastengel siap naik ke oven, diolesi oleh merah/kuning telur yang sudah dicampur mentega dulu, agar setelah matang, kue-kue tersebut berwarna menarik. Sementara untuk kue putri salju, setelah digiling agar memiliki ketinggian relatif rata, kemudian dicetak dengan cetakan berbentuk bulang sabit. Lalu di panggang di oven. Bila sudah masak, ditaburi gula halus, sehingga menyerupai salju. Untuk adonan kue putri salju, dapat ditambahkan irisan kasar kacang, agar setelah dipanggang dan siap dihidangkan, akan terasa cakres-cakres saat dimakan.

Kue nastar itu sendiri menurut riwayatnya, berasal dari Eropa, terutama dari Belanda. 'Nastar' itu sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu 'ananas taart, yang artinya adalah tart nanas.  Di zaman penjajahan Belanda, kue nastar ini menjadi turut populer di kalangan pribumi, sehingga mulai dibuat juga di kalangan masyarakat.  Sementara kalau kue Kastengel, berasal dari Belanda yaitu 'kaasstengels' yang artinya adalah jari-jari keju.

Hanya sayangnya, ketiga jenis kue kering itu, bila kami sediakan untuk suguhan tamu yang datang ke rumah untuk bersilaturahmi, akan cepat habis di rumah. Bukan karena dimakan oleh tetamu yang datang, melainkan oleh anak saya sendiri. Kalau ibunya bilang sih, anak saya itu kalau sudah ada nastar dan kastengel, akan dia kekepin (peluk) sambil dia makan kuenya sampai habis. Jadi kalau kue-kue itu setoples, paling dalam dua atau tiga hari akan ludes tersikat. Memang menurut kami sekeluarga dan teman-teman ibu saya, kue ibu terasa lebih nikmat, sehingga banyak yang mencarinya.

Itu sajian kue favorit saya dan keluarga saat kami berlebaran. Apa kue kering favoritmu nih? Info-info ya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun