Lacolla, dua hari - sabtu minggu lalu termasuk menjadi nama atau topik yang banyak di cari di dunia maya, apa dan di mana sih tepatnya. Ini gara-gara komunitas JJS (jalan-jalan seru) Makassar hari Minggu kemarin ini (25 Februari 2018) kembali membuat 'ulah' positifnya. Ulah tersebut apalagi kalau bukan mengajak para JJS-ers untuk berjalan-jalan seru lagi di sebuah air terjun yang mulai naik daun (tepatnya) dipromosikan sebagai salah satu destinasi wisata yang masih sangat alami yang patut dikunjungi atau paling tidak dimasukkan ke dalam agenda liburan anda. Again, kali inipun JJS Makassar sukses membuat keseruan acara jalan-jalannya dan membantu mempopulerkan air terjun Lacolla, yang terletak di Dusun Malaka, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Bravo guys (dua jempol ya buat kalian). Oya, vlog keseruan JJS Makassar di Lacolla dapat dilihat di bawah ini:
Kenapa saya menyebut air terjun Lacolla sebagai air terjun rasa Italia? Hal-hal di bawah ini sebagai penjelasannya. Pertama, sesaat setelah saya memposting beberapa foto hasil JJS ke Lacolla ini, masuk dua pesan ke inbox saya, satu di facebook (sekalian promosi ya, bisa like page saya: Kang Bugi) dan satu lagi di Instagram saya: @bugi_sumirat (yang ini juga bisa tolong di follow ya hehehe), kedua pesan itu dari sobat-sobat saya di Australia, yang intinya langsung menanyakan - kok namanya seperti nama Italia ya, apa kamu habis dari Italia? Wow, saya jawab kalau saya belum pernah ke Italia? Tapi doain ya supaya kapan-kapan saya bisa ke sana (waktu dulu, baru sampai berkunjung ke beberapa negara Eropa saja - ga nyampe ke Italia, walau Italiait's one of my dream place to visit by the way, tapi kapan yaaa ... maybe someday later in the future, hopefully, maklum, penasaran Italia karena katanya orangnya cantik-cantik dan romantis-romantis hehehe - apa hubungannya coba). Rupanya mereka menanyakan hal itu karena nama air terjun Lacolla yang memang agak ke-italia-italia-an ya. Apalagi kata Lacolla memang merupakan sebuah kata yang ada di sana, yang berarti 'orang-orang yang menang' dan biasa digunakan untuk nama wanita Italia.
Saya lanjut jawab bahwa yang sudah pernah ke sana, ke air terjun Lacolla termasuk orang-orang yang menang. Menang dalam pengertian, sudah bisa datang ke air terjun yang masih 'pristine' atau asli ini, menikmati keindahan alamnya dan of course, you are one step ahead, maju selangkah dari mereka yang belum pernah ke sana kan hehehe masuk akal toh?
Hal lain adalah bahwa yang sudah ke pernah ke sana dan sudah sampai menjejakkan kali ke air terjunnya dan kembali dengan selamat, berarti sudah menang pula. Karena, tahu nggak, dari tebing atas menuju ke air terjun, pengunjung perlu turun ke bawah (dan kembalinya naik ke atas) melewati seribu tangga. Entah apakah jumlah anak tangganya itu mencapai seribu buah, hanya begitulah mereka, warga setempat menyebutnya saat dilakukannya pembangunan jalan dan tangga untuk mengakses air terjun tersebut.
Saat turun ke air terjun, tidak masalah, karena menuruni tangga. Persoalan muncul saat menaiki tangga untuk kembali pulang, cukup terjal dan cukup ngos-ngosan deh. Tapi jangan dipaksa ya, kalau tidak kuat, boleh kok istirahat duduk-duduk dulu sebentar untuk kemudian melanjutkan perjalanannya. Lacolla itu juga terdiri dari 3 (tiga) tingkatan air terjun. Kalau menurut warga setempat, sebetulnya ada 7 (tujuh) tingkatan air terjun, hanya saja yang mudah dikunjungi, karena letaknya berdekatan ada tiga air terjun, yang empat lainnya agak jauh.
Menuju Lacolla, dari Makassar, dapat ditempuh (pengalaman kemarin menggunakan sepeda motor - konvoi rombongan JJS) sekitar 2,5 jam -berjarak sekitar 75 km (kalau di Google Maps tertulis 60 Km) dan sekitar 300an meter dari akses masuk hingga mencapai air terjun tersebut. Belum ada retribusi untuk masuk lokasi, tapi kadang ada yang 'menunggu' di akses masuk dan mengutip Rp. 5000,- per kepala. Belum ada juga penjual makanan atau minuman di sekitarnya, jadi persiapkan bekal makanan dan minuman secukupnya serta gunakan sepatu atau alas kaki yang memadai untuk berjalan di atas bebatuan. Karena untuk menikmati air terjun Lacolla, anda perlu berpetualang seru sedikit dengan cara melewati batu-batu besar di sekitarnya. Jangan lupa juga bawa baju ganti ya. Karena kalau sudah lihat air, kita biasanya pasti tergoda untuk nyebur atau sekedar mandi-mandi membasahkan badan di bawah air terjunnya. Malah katanya, nggak afdol kalau nggak basah. Iya kah? hehe.
Sudah terbayang kan serunya ya. Oya, jangan lupa, sisa atau bungkus bekas makanan termasuk kantong plastik pembungkusnya, atau apapun yang bisa kita sebut sebagai SAMPAH, tolong dibawa lagi pulang ya dan buang nanti kalau menemukan tempat sampah di luar sana. Jangan dibuang di sekitar air terjun Lacolla, sayang kan, alam yang masih asli ini, jangan dikotori oleh sampah yang anda bawa. Kalau nyampah di situ, siapa yang mau membersihkan. Apalagi ingat ya, sampah plastik baru terurai setelah 300 tahun. Jadi kalau anda membuang sampah plastik, minimal selama 300 tahun anda menyimpan kotoran dan sampah selama itu yang berpotensi merusak lingkungan. Menikmati keindahan alam sepuas-puasnya boleh, nyampah jangan ya.
Untuk jalan-jalan seru kali ini, mereka yang ikutan kegiatan ini diperkenalkan dengan keseruan baru, yaitu kegiatan repling. Jadi siapa saja boleh mencoba repling ini, dari atas air terjun, menggunakan tali, melompat-lompat kecil menyusuri dinding air terjun hingga ke bagian bawah air terjun. Insya Allah dijamin aman, karena plus pengawas-pengawasnya dilibatkan dalam repling ini. Belum banyak sih yang mau mencoba repling ini, mungkin karena masih 'ngeri' ya, karena hanya berpatokan pada seutas tali saja, walau memang sebetulnya aman. Termasuk saya sih, masih ngeri-ngeri sedap gitu, jadi belum berani ikutan repling untuk kesempatan kali ini.
Note: thanks to JJS Makassar, ditunggu keseruan di JJS berikutnya.