Mohon tunggu...
Budi Waluyo
Budi Waluyo Mohon Tunggu... Dosen dan Peneliti Bahan Bakar

Dosen Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Magelang _ Kampus Swasta Unggulan di Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pahami Struktur Truss, Jangan Asal Rakit: PBL Teknik Mesin Unimma

28 Juli 2025   23:05 Diperbarui: 28 Juli 2025   23:10 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Project Based Learning Mahasiswa Teknik Mesin Unimma (Sumber: Dok. Penulis)

Tren penggunaan baja ringan dalam konstruksi rumah dan bangunan bertingkat  sekalipun kini semakin meluas. Alasannya jelas, baja ringan mudah dipasang, ringan, dan terkesan efisien. Namun, di balik kemudahan tersebut, tersimpan misteri besar yang sering kali diabaikan. bagaiman analisis struktur truss yang benar.

Di lapangan, kita kerap menyaksikan praktik pemasangan rangka atap baja ringan secara instan. Banyak tukang atau teknisi langsung menyambung batang-batang truss dengan asumsi “asal tersambung kencang, pasti kuat.” Padahal, truss bukan hanya sekadar rangka. Ia adalah struktur teknik yang bekerja berdasarkan prinsip mekanika dan kestabilan gaya. Sedikit saja salah dalam pemahaman, bisa berujung pada kegagalan struktur, bahkan runtuhnya atap.

Satu hal yang sangat fundamental dalam struktur truss adalah bahwa semua beban harus ditumpukan tepat pada titik simpul (joint). Kenapa ini penting? Karena sistem truss dirancang untuk menyalurkan gaya hanya melalui gaya tarik atau gaya tekan axial (batang dua gaya). Jika beban diberikan di tengah batang, maka batang tersebut tidak hanya menanggung gaya axial, tetapi juga momen lentur yang tidak diperhitungkan dalam perancangan. Ini berbahaya, karena akan memicu deformasi bahkan keruntuhan akibat baja ringan (struktur truss) tidak untuk menahan momen lentur.

Selain itu, kita harus menyadari bahwa struktur truss harus bersifat kaku atau rigid. Artinya, rangka ini tidak dirancang untuk berubah bentuk. Begitu salah satu batang mengalami perubahan sudut atau panjang, maka seluruh sistem bisa terganggu. Oleh karena itu, sambungan pada titik simpul tidak boleh dibuat sembarangan. Sambungan harus dapat meneruskan gaya antar batang tanpa memberi ruang gerak bebas.

Dalam dunia teknik mesin dan sipil, pemahaman ini bukan hal baru. Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Magelang dalam perkuliahan mereka belajar menggunakan Metode Titik Simpul (Joint Method) dan Potongan (Section Method) untuk menganalisis gaya-gaya dalam truss. Dengan membuat diagram gaya bebas pada tiap simpul, mereka bisa menentukan batang mana yang mengalami tarik dan mana yang tekan. Dari situ dapat dihitung dimensi aman tiap batang serta kekuatan sambungan yang dibutuhkan.

Sayangnya, pemahaman ini jarang diterapkan oleh pelaksana di lapangan. Banyak struktur truss yang dirancang dan dipasang tanpa perhitungan teknik, hanya berdasarkan pengalaman atau tiru model sebelumnya. Inilah yang menjadi salah satu penyebab utama banyaknya kegagalan struktur rangka ringan di berbagai daerah.

Kini saatnya kita sadar, bahwa membangun tidak cukup hanya dengan material yang kuat, tapi juga dengan perhitungan yang tepat. Memasang truss harus dilakukan dengan prinsip teknik yang benar, termasuk memastikan bahwa beban hanya bekerja pada simpul, sambungan benar-benar rigid, dan semua batang bekerja sebagaimana dirancang.

Karena sejatinya, kekokohan bukan soal kelihatan rapi, tapi apakah setiap gaya telah dialirkan sesuai jalurnya.

mesin.teknik.unimma.ac.id

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun