Mohon tunggu...
Budi Priyono
Budi Priyono Mohon Tunggu... guru

guru PJOK di MAN 3 Bantul

Selanjutnya

Tutup

Seni

Kegigihan dan Ketekunan Seorang Pemuda Pantai Baru Srandakan: Hendra, Sosok Inspiratif Dari SMK Muhammadiyah 1 Bantul

28 September 2025   10:04 Diperbarui: 28 September 2025   10:11 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah kesibukan pantai yang selalu ramai oleh pengunjung, ada satu sosok muda yang penuh semangat dan tekad. Dia adalah Hendra, pemuda berkacamata tebal yang memiliki kebiasaan tak biasa bagi seorang remaja seusianya. Saat banyak anak muda sibuk dengan gadget atau berkumpul dengan teman-temannya, Hendra justru terlihat asyik dan tenggelam dalam buku tebal yang dibacanya di sudut warung makan milik ibunya, Warung Mbah Mijo, yang terletak di selatan pintu masuk parkir Pantai Baru, Srandakan, Bantul.

Hendra bukanlah seorang mahasiswa, meski penampilannya dan cara berbicaranya sering membuat orang mengira demikian. Usianya masih 18 tahun, seorang siswa kelas 12 di SMK Muhammadiyah 1 Bantul, namun kegigihannya dalam mengejar ilmu sudah jauh melampaui usia remajanya. Hari-harinya banyak dihabiskan di warung yang dikelola ibunya, berjualan nasi rames dan berbagai hidangan sederhana, yang menjadi sumber kehidupan bagi keluarganya.

Sebuah Perjalanan Berat Sejak Kecil

Hendra sudah tidak lagi memiliki ayah sejak ia duduk di kelas 2 SMP. Kehilangan sosok yang seharusnya menjadi pelindung dan pemberi contoh bagi dirinya, membuat Hendra lebih mandiri dan belajar untuk mengandalkan dirinya sendiri. Meskipun hidupnya tidak semudah yang dibayangkan, Hendra tidak pernah mengeluh. Ia tetap bersemangat untuk membantu ibunya di warung makan setiap Sabtu, Minggu, dan hari libur, sembari tetap mengejar pendidikan dengan tekun.

Bagi Hendra, setiap hari adalah kesempatan untuk belajar. Ketika teman-teman sebayanya banyak menghabiskan waktu di luar rumah, Hendra memilih untuk duduk di warung, membuka buku, dan melanjutkan pembacaan materi yang ia anggap penting. Seperti yang terlihat pada suatu sore di Warung Mbah Mijo, Hendra sedang asyik membaca buku tebal yang berjudul Sosiologi karya seorang profesor yang namanya tidak ia ingat. Begitu ditanya tentang minatnya, Hendra dengan rendah hati menjawab, "Iya Pak, saya senang sosiologi."

Cita-cita yang Tak Terhalang oleh Kondisi

Meski banyak yang mengira Hendra adalah mahasiswa, ternyata ia adalah siswa kelas 12 di SMK Muhammadiyah 1 Bantul, jurusan Teknik Audio Video (TAV). Ketekunannya dalam belajar dan kegemarannya membaca membuatnya tampak lebih dewasa dari usia yang sebenarnya. Hendra bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan masuk ke jurusan Sosiologi di Universitas Gadjah Mada (UGM), universitas impian yang telah ia pilih sejak lama. Baginya, Sosiologi bukan hanya sekadar pelajaran yang menarik, tetapi juga ilmu yang bisa membuka wawasannya tentang dunia sosial dan masyarakat.

"Saya ingin memahami lebih dalam tentang hubungan antara manusia dan masyarakat. Saya ingin bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitar saya," ujarnya dengan penuh semangat saat ditanya tentang cita-citanya.

Bagi Hendra, UGM bukan hanya sebuah universitas terkenal, tetapi juga simbol dari kesempatan yang bisa mengubah hidupnya. Dengan tekad dan ketekunan yang luar biasa, Hendra berusaha mengejar cita-citanya meski tantangan hidup yang dihadapinya tidak mudah.

warung sederhana peninggalan mbah Mijo
warung sederhana peninggalan mbah Mijo

Sehari-hari di Warung Mbah Mijo

Meskipun banyak waktu yang ia habiskan untuk membaca dan belajar, Hendra tidak pernah melupakan tanggung jawabnya di rumah. Setiap akhir pekan, dia selalu hadir menemani ibunya berjualan di Warung Mbah Mijo, yang merupakan warisan dari almarhum ayahnya. Warung sederhana ini yang mulaibsepi dan hanya buka dihari liburan saja) menjadi tempat Hendra dan ibunya mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Meskipun warung tersebut tidak besar, tetapi itu sudah cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarga kecil mereka.

 "Sebenarnya warung ini mejadi cikal bakal adanya deatinasi wisata Pantai Baru, bersama benerapa penjual ikan di pantai ini. ada 3 bangunan awalnya, warung ini, pasar ikan dan satu lagi banguna sebwlah utara itu. dan dahulu ramai pak, tapi semenjak banyaknya warung makan yang berdiri di tepi pantai itu, maka semakin jarang wisatawan mampir ke warungnya. mereka , para wisatawan memilih warung-warung yang ada di dekat pantai," jelasnya.

Warung itu sekarang masih ada, dengan dagangan versi angkringan ( biarpun masih menyediakan pelayanan jika ada pesanan dari wisatawan, termasuk tempat duduknya yang luas), tersedia mie cup, kopi,susu, camilan, dan lain-lainnya. Biarpun sepi, Hendra dengan sabar melayani pengunjung. Namun, di tengah kesibukan tersebut, Hendra tidak pernah mengabaikan kesempatan untuk terus belajar. Kadang ia membaca buku di sela-sela waktu istirahat, atau bahkan saat menunggu pengunjung yang datang.

Keterikatan dengan Keluarga dan Lingkungan

Lokasi beejualan Hendra juga berdekatan  dengan lingkungan tempat tinggalnya, Dusun Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul. Rumahnya yang tidak jauh dari warung membuatnya bisa bergantian dengan ibunya dalam mengelola warung, terutama ketika ada kepentingan lainnya yang mengharuskannya untuk pergi. Meskipun ia memiliki banyak kesibukan, Hendra selalu memastikan bahwa keluarganya tetap menjadi prioritas utama.

Selain itu, Hendra memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap lingkungan sekitar. Ia selalu berusaha untuk membantu sesama, baik itu dalam bentuk perhatian atau sekadar berbicara dengan teman-temannya yang membutuhkan dukungan. Sifatnya yang santun dan rendah hati membuatnya dihormati oleh banyak orang di sekitarnya.

Kegigihan yang Tak Kenal Lelah

Hendra adalah contoh nyata dari seorang pemuda yang memiliki semangat dan ketekunan luar biasa untuk mencapai impian meskipun menghadapi berbagai rintangan. Dia tidak hanya berfokus pada kesenangan sesaat, tetapi memprioritaskan masa depan dengan belajar dan bekerja keras untuk mewujudkan cita-citanya.

Kegigihan Hendra menunjukkan bahwa tekad yang kuat, kerja keras, dan semangat pantang menyerah dapat membawa seseorang melewati tantangan hidup. Sebagai seorang anak yatim yang harus membantu ibunya berjualan, Hendra tetap mampu meraih impian besar dan memperjuangkan masa depannya dengan penuh keyakinan.

Di tengah kehidupan yang penuh perjuangan, Hendra telah membuktikan bahwa siapa pun bisa mencapai impian mereka jika memiliki ketekunan dan kegigihan, apalagi jika itu dilakukan dengan hati yang tulus dan penuh semangat.

Semoga cerita inspiratif dari Hendra ini bisa menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berusaha dan tidak pernah menyerah menghadapi tantangan hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun