"Okay, "kata Ayah Pepper, "Yuk, Tom. Duduk bentar kita ngobrol-ngobrol."
Tomi mengangguk lalu keduanya duduk berhadap-hadapan. Awalnya keduanya berbasa-basi tentang hujan, macetnya jalanan dan kegiatan kampus.
"Tom, saya lihat hubungan kamu makin dekat saja sama Pepper. Kalian pacarannya serius, ya?" tanya Ayah Pepper mulai melemparkan topik baru.
"Serius ga serius, sih, Om. Kan masih kuliah," jawab Tomi.
"Kamu aslinya orang mana, Tom?"
"Padang, Om. Kenapa?"
"Begini, saya mau ngomong. Coba kamu ngobrol dari hati ke hati sama ibu kamu. Tanya sama beliau 'Lebih seneng punya mantu orang Padang apa orang Chinese?'" Si Bapak mulai memasang jebakan Batman.
"Kalo itu sih gak perlu ditanya, Om. Pasti Padang," sahut Tomi menyadari ke arah mana pertanyaan itu.
"Keinginan Ibu kamu sangat manusiawi, kan?" desaknya dengan suara tetap halus.
"Manusiawi sekali sih..." jawab Tomi dengan suara pasrah.
"Memang begitulah manusia. Orang jawa pengen dapet mantu orang jawa. Orang Batak, orang Menado, pasti jawabannya sama. Dan keinginan itu sangat manusiawi sekali..."