Banyak orang mengira bahwa membuat buku untuk anak-anak sangat mudah. Itu adalah pendapat yang keliru. Justru menulis buku untuk orang dewasa yang jauh lebih mudah. Karena membuat karya yang sederhana sekaligus bagus, itu sama sekali gak gampang.
Buku 'Little Chief Goes to Barbershop' buat saya adalah contoh buku anak-anak yang sangat bagus. Ditulis oleh Tascha Liudmila seorang penyiar TV Berita Satu. Setiap halaman didominasi dengan gambar yang menarik. Ceritanya pendek dan dicetak dengan point size besar sehingga enak untuk mata.
Cerita diawali dengan:
Little Chief woke up feeling dizzy
His head was heavy
He realized that his hair was too messy
So he asked his daddy
"Why does my hair look like a confetti?"
Di sinilah dilema dimulai. Si anak sebetulnya memang mau merapikan rambutnya tapi dia terlalu takut berhadapan dengan seorang tukang cukur. Dalam imajinasi anak-anak, seorang tukang cukur bersenjatakan pisau dan alat cukur yang suaranya mendenging di telinga sering kali membentuk karakter yang mengerikan..
Sang Ayah mengantarkan anaknya ke Barbershop. Bagaimana Si anak akhirnya berhasil mengusir rasa takutnya? Rasanya kalian perlu membacanya sendiri. Yang pasti Si Penulis mengakhiri ceritanya dengan kalimat yang tetap konsisten memakai rima:
"Daddy, look at the new me
I feel happy, i feel free
It's like I have some new energy
Goodbye confetti and hello breezy"
Keren, kan?