Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Bercanda dengan Sapardi Djoko Damono

18 Agustus 2018   15:34 Diperbarui: 18 Agustus 2018   16:00 1684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Captured dari IG Sapardi

Sudah cukup lama saya gak ketemu dengan Sapardi Djoko Damono atau biasa dipanggil oleh murid-muridnya dengan SDD. Dia adalah dosen saya. Seumur hidup saya gak akan pernah bilang dia mantan dosen karena selamanya dia akan jadi dosen saya. Kenapa?

Karena sampe sekarang, setiap kali ketemuan, penyair kondang ini masih saja mengajarkan saya tentang keajaiaban sebuah kata. Bagaimana sebuah kata bisa menjelma jadi apa saja.

"Sebuah kata tergantung bagaimana kita memaknainya." Pernah dia bilang begitu dan saya gak akan pernah melupakannya.

Setiap kali saya kangen pada SDD, saya selalu membuka Instagramnya lalu kasih 'LIKE' walaupun 'LIKE' saya selalu tenggelam di ribuan 'LIKE' dari follower lainnya. Tapi saya gak peduli, saya kasih LIKE bukan cuma buat menyenangkan SDD tapi lebih membuat saya merasa terhubung dengan Begawan Kata ini.

Nah, kemarin SDD posting image buku berisi puisi. Abis saya baca, saya iseng aja mau ngebecandain orang tua ini. Saya langsung kasih komen.

"Keliatannya Bapak berbakat di bidang puisi. Kenapa gak jadi penyair aja, Pak?"

Pak SDD langsung nyaut, "Ini tidaklah lucu tapi lucu beneran. Suwer!"

Lucunya, selain Sapardi, ada follower lain yang kasih respon,

"Hehe , Bapak Sapardi mah sudah lama jadi penyair, sudah dari dulu kala," kata orang itu.

Saya tentu jadi geli sendiri. Niatnya mau gangguin Sapardi kok yang kejebak orang lain? Hehehe...tanggung ah, saya terusin aja sekalian.

"Masak? Kok saya blom pernah denger namanya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun