Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Insomnia Itu Berkah, Bukan Bencana

23 Oktober 2017   01:14 Diperbarui: 30 Oktober 2017   11:38 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada yang selalu ngantuk di siang hari karena malamnya gak bisa tidur

Insomnia itu apaan sih? Gampangnya insomnia adalah penyakit ga bisa tidur. Jenisnya ada macam-macam. Pertama, ada yang cuma bisa tidur saat menjelang pagi. Kedua, ada juga yang cuma bisa tidur di siang hari doang. Jadi malamnya melotot terus kayak zombie. Dan yang ketiga, ini yang paling parah, dia ga bisa tidur sama sekali. Jadi istirahatnya cuma berbaring aja tanpa pernah merasa pulas. Kesian banget ya?

Alhamdulillah saya cuma dapet yang pertama. Sejak SMA, saya ga pernah bisa tidur malam. Paling cepet saya tidur jam 2.30 AM, itu juga kalo lagi mujur. Nah sering banget saya jadinya gelisah kalo malem. Ngebayangin semua temen lagi pada ngorok rasanya iri banget. Sementara saya cuma gulak-gulik di tempat tidur dengan mata nyalang.

Nah kalo bulan puasa penderitaan saya semakin lengkap. Kenapa? Karena datangnya kantuk bertepatan dengan waktu sahur sehingga terpaksa saya harus bangun sebelom tidur dimulai. Setelah sholat subuh baru deh bisa masuk kamar. Makanya di kantor saya sering ngantuk dan lemes banget kalo lagi puasa.

Beberapa kali saya ke dokter, psikolog dan juga ke psikiater. Ga pernah ada yang bisa nyembuhin. Salah satu dokter ngasih saya valium yang akibatnya malah bikin saya ketergantungan sama obat itu. Akhirnya segala macam obat diberentiin. Semakin abadilah persahabatan saya dengan segala macam makhluk malam. Toke, tonggeret, nyamuk, cicak dan kentongan satpam di tiang listrik menjadi teman bercakap yang setia.

Tapi Tuhan itu memang maha baik ya? Melalui seorang teman, saya diperkenalkan dengan seorang pskiater. Namanya Dr. Regina. Dia seorang perempuan yang berusia mendekati 50 tahun. Walaupun demikian wajahnya masih cantik dan badannya juga masih kayak ABG. Orangnya sangat ramah dan menyenangkan. Tapi yang paling mengesankan, dia pintarnya bukan main. Saya jarang sekali mengakui kepintaran seseorang tapi khusus buat dia, saya takluk pada kepintarannya.

Begitu pintarnya sang psikiater sehingga dia berhasil membantu. Dokter itu sama sekali ga menyembuhkan penyakit saya. Akan tetapi dia mampu membalik pemikiran bahwa berkah dan bencana sangat tergantung bagaimana kita melihatnya. Mulanya saya bingung, sampai akhirnya terjadi percakapan sebagai berikut di ruang prakteknya.

"Menurut saya kamu ga punya masalah apapun." kata psikiater itu setelah beberapa minggu melakukan berbagai tes ke saya

"Tapi rata-rata orang harus tidur 8 jam sehari kan Dok?" tanya saya.

"Betul! Tapi itu pemikiran standar berupa generalisasi secara umum. Dalam suatu generalisasi selalu ada pengecualian. "

"Maksudnya gimana Dok?" tanya saya menebak-nebak arah bicaranya.

"Cukup banyak orang yang butuh tidur lebih dari 8 jam. Kalo tidak, mereka merasa bangunnya lemes dan capek." sahut Sang Psikiater.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun