Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bapak Penjaga Pintu Tol

29 September 2017   23:25 Diperbarui: 30 September 2017   00:42 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seperti biasa pagi itu saya pergi ke kantor dari rumah saya di Cibubur. Di gerbang Tol Kampung Rambutan menuju ke Jalan Tol TB Simatupang saya berhenti. Tidak seperti biasanya, si penjaga Tol menyapa saya. Padahal biasanya nengok ke kita pun kagak. Umumnya penjaga Tol cuma nadahin tangan doang lalu menyambar uang kita tanpa mengucapkan sepatah kata.

"Selamat pagi," katanya dengan suara lantang dan riang.

"Selamat pagi juga," sahut saya sambil menyerahkan uang sebesar Rp 10.000.

Sambil menunggu uang kembalian, saya menatap ke arah penjaga tol itu. Dia seorang laki-laki berkulit gelap, berusia sekitar 50 tahun. Wajahnya sama sekali ga ganteng tapi tampak berseri-seri dengan senyum kecil yang gak pernah lepas dari bibirnya. Saya suka ngeliat parasnya. Tipe orang yang menikmati hidup dan senantiasa bersyukur dengan apa yang dimilikinya.

"Terimakasih banyak, Pak. Hati-hati ya mengemudi," kata Bapak itu lagi seraya menyerahkan uang kembalian ke saya.

Sungguh sejuk perasaan ini. Cara Bapak itu mengucapkan terimakasih terdengar begitu tulus ke luar dari hatinya. Bukan hapalan yang diperoleh dari training perusahaannya. Saya jadi semangat mengawali hari dengan dibekali keramahan seperti tu.

Besok paginya, saya ketemu lagi sama Bapak itu. Dan sikapnya masih seperti kemaren. Ramah dan penuh energi. Bahkan yang lebih hebatnya lagi, dia ternyata masih mengenali saya.

"Wah ketemu lagi kita. Selamat pagi, Bapak," sapanya sambil meraih uang dari tangan saya.

"Selamat pagi juga. Kok bisa bisa inget sama saya?"

"Ya inget dong. Masa baru sehari lupa?" sahutnya dengan jawaban sederhana lalu melanjutkan, "Ini kembaliannya. Terimakasih dan hati-hati di jalan, ya?"

"Terimakasih juga," sahut saya sambil berlalu memasuki jalan Tol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun